Chereads / guess who? / Chapter 2 - Berdebat.

Chapter 2 - Berdebat.

Sore itu bell yang menentukan waktu pulang akhirnya berbunyi dan memenuhi seluruh telinga siswa siswi di sana. kael, yang masih menulis kini menyudahi tulisan nya. dia merapikan bukunya, memasukkannya ke dalam lemari laci yang berjejer rapi di belakang mereka.

"Kel, masih marah?"

kael jelas tau jelas siapa yang melempar pertanyaan itu, tampa berbalik dia menggeleng sebagai tanggapan. matanya dan tangannya sibuk mengemas barang nya sendiri untuk segera pulang ke rumah.

"ayolah Kel, gw gak tau kalau lo gak suka bahas si delina" terang pria itu yang kemudian membuat Michael berbalik dan menatapnya.

"gw gak marah ken" ucapnya dengan tampak sedikit malas, dia menghembuskan nafas sedikit panjang "cabut ya, laper gw" dia menyelipkan ranselnya di lengan kanannya dan menepuk pundak Kendrick dengan tangan kirinya.

ken hanya menatap nya pergi, dia menghela nafas merasa sulit untuk mengerti temannya itu. "bareng" teriaknya kemudian menarik ransel nya dari meja dan mengejar kael yang sudah sedikit jauh di lorong.

"ngomong ngomong, 3 hari ini Aaron ga keliatan" Ken melempar kalimat saat langkahnya kini sejajar dengan Mikael, mencoba membuka topik pembicaraan untuk menghilangkan udara canggung antara mereka berdua.

"ntah lah, chat gw sampe sekarang kagak di respon sama dia" sautnya, kael membuka ponselnya menatap pada kontak Aaron yang tak kunjung di balas. "lo sendiri? gak ada liat dia dimana mana gitu?"

pertanyaan kael hanya di balas gelengan oleh ken, dia menatap lurus ke depan seakan memikirkan sesuatu.

"mau pulang?" suara itu membuat mereka berdua menoleh ke samping, melihat wanita dengan rambut di gerai dan sedikit bergelombang berjalan tepat di samping Kendrick.

"sendiri yaz? biasanya sama rora" Kendrick melayangkan pandangan ke kiri dan ke kanan melihat sekitar mencoba mencari keberadaan wanita yang ia sebut tadi. mata nya tak menangkap siapa siapa selain Jennifer wanita di sampingnya.

"engga, dia bilang pulang duluan ada urusan"

saut nya dengan tenang, gadis yang di kenal dengan nama Jennifer Yaza odelia itu atau yang karib di panggil yaza melipat kedua tanganya di dada, berjalan dengan tegas dan mata yang menatap tajam seperti menantang. kepribadian Yaza sulit di tangani, dia sering emosi, kesabaran yang tipis, dan mudah jengkel pada seseorang.

"liat Vita? gw udah keliling koridor nyariin dia masih juga gak ketemu"

"Vita ya.." Kendrick berhenti di sana, setelah lorong sekolah yang panjang mereka bertiga kini sudah tiba di halaman sekolah. dia dengan segera merogoh handphone nya dan mengotak atiknya. tentu saja kedua temannya itu melempar tatapan bingung melihat ke arah handphone yaza.

"ngapain sih?" yaza sedikit merasa jengkel, bukannya di jawab Kendrick malah membuka handphone dan sibuk sendiri. "bentar, lo bilang soal Vita gw baru ingat sesuatu, nah liat nih" Kendrick memajukan handphone nya sedikit sehingga kedua temannya itu dapat menatap jelas ke arah layarnya.

"jam sembilan malem vita bilang mau mampir ke rumah delina tepat di malam kejadian" yaza juga kael menatap Ken dengan tatapan yang sulit di artikan. yaza memutar mata malas, satu tepukan kecil mendarat di lengan kanan Kendrick.

"lo nuduh si Vita yang buat Delina begitu? yah gak mungkin lah ken. lo tau sendiri Vita tuh temenen sama Delina dari mereka masih sd. gak usah aneh aneh deh lo" bantah yaza dengan wajah yang tampak kesal, dia tak habis fikir bagaimana bisa Kendrick menyimpulkan hal seperti itu.

di tengah perdebatan kael, merebut handphone Kendrick dan membaca seluruh pesannya, dirinya terdiam sebentar kemudian menatap ke arah keduanya "emang kenapa kalau temenan dari SD? lo gak tau kalau sehari sebelum malam kejadian itu Delina sama Vita debat besar?"

yaza yang sedang mengamuk itu mengalihkan pandangannya menatap pada kael. mata nya tampak berbinar buas, hatinya tak senang temannya di serang oleh kedua lelaki di depannya yang juga termasuk teman dari Vita. "emang kenapa? bisa jadi kan si Vita ke sana buat minta maaf ke Delina"

"cih minta maaf? lo pikir kita gatau si Vita searogan apa? orang kayak Vita ga akan minta maaf yaz"

balas Kendrick dengan nada yang sedikit terkekeh, dirinya sendiri tau bahwa Jovita ive Shaenette atau yang karib di panggil Vita ini memiliki kepribadian yang buruk pasal maaf memaafkan.

"lagian gw gak bilang Vita pelakunya, gw kan bilang bisa jadi. emang ada salahnya gw berpendapat?" saut kael menyerahkan kembali ponsel itu pada pemiliknya. tampak perkataan kael di balas oleh decisan tipis dari yaza.

"oh atau jangan jangan lo sengaja bilang gitu biar lo kagak di curigain"

"maksud lo apaan yaz? emang gw kenapa?" kael membalas dengan cepat, entah apa maksud yaza mengatakan hal itu. kenapa dia harus di curigai sedangkan dia tidak tau apa apa.

"hah gak usah ngelak deh kel, gw tau kok lo salah satu perundung Delina di SMP. belum lama ini juga gw liat lo ngobrol sama Delina di depan lab yang pas Delina balik dia nangis"

ucapan yaza membuat pandangan Kendrick beralih pada kael, dirinya menatap tak percaya kala mendengar bahwa Michael pernah jadi salah satu perundung Delina. "benar Kel?"

tak senang di pojokan kael menggeram kesal "terus lo nuduh gw karna itu doang? gw juga nyesel yaz pernah ngerundung dia" ucap nya dengan sedikit meninggikan suaranya "lo sendiri juga ga senang kan sama Delina? lo gak suka karna Delina selalu ikut campur masalah loh sama vita, lo gak suka karna Delina terlalu baik"

Kendrick kembali melayangkan pandangannya pada yaza, dirinya tampak mengingat sesuatu di otaknya "wait, menurut gw juga memang loh aneh yaz" ucapan Kendrick berhasil membuat yaza menoleh padanya "pas kita ngelayat di rumah Delina juga lo bereaksi biasa aja, tatapan lo beda banget, terus gw liat liat lo gak ada bedanya sama kael, sama sama sensitif banget sama kasusnya Delina"

"emang gw harus bereaksi gimana? nangis sampe sesegukan? lagian gw bukannya sensitif ke kasus dia. yang sensitif tuh kael"

"Lo apa apaan sih yaz?" kesabaran kael sudah hampir habis, dirinya melayangkan tangannya mendorong sedikit kencang lengan kiri yaza yang membuat yaza jelas sedikit terkejut.

"ya lo apa apaan s*al" yaza menepis kencang tangan kael, keributan mereka di pertontonkan beberapa siswa/siswi yang baru saja keluar dari sekolah. di tengah tengah keributan satpam berlari dan menghentikan keduanya.

ruang guru.

"kenapa bertengkar?" pertanyaan yang pertama kali di dengar oleh kael dan yaza dari walikelas mereka pak denza. mereka tak saling menatap, yaza duduk dengan acuh tak acuh di kursinya sambil melipat kedua tangannya di depan dada.

"kalian punya mulut bukan? bapak tanya kenapa kalian tengkar?" tidak kunjung mendapat jawaban denza menggeleng frustasi, dirinya mendengus kesal. tangannya di letakkan di atas meja dan kemudian di lipat.

"Michael, yaza. kalian bukan anak kecil lagi, kalau memang ada masalah di selesaikan dengan kepala dingin bukan dengan tangan. apalagi kamu itu lelaki kel, lelaki mana yang menggunakan tangannya saat berargumen dengan perempuan? kamu mau jadi waria?"

mendengar nasihat Denza, yaza melontarkan kekehan singkat yang tampak meremehkan dan meledek. kael yang sedari tadi menatap bengong ke arah meja memalingkan wajahnya menatap ke arah yaza.

"yaza, kamu lagi. hah.. kalian ini. karna ini pelanggaran pertama kalian maka tidak masalah. pulang kalian, jangan sampai bertengkar lagi. kalau kalian sampai di seret ke sini lagi bapak terpaksa harus diskusi ke orang tua kalian masing masing"

setelah Denza menyelesaikan kata kata nya yaza berdiri dan pergi tanpa mengatakan apa apa, yaza membanting sedikit kencang pintu di belakang nya sehingga memunculkan suara berisik. wanita itu menghilang dari pandangan keduanya. kael menghela nafas kemudian berdiri dan memberi salam terlebih dahulu sebelum akhirnya ikut menghilang dari hadapan denza.

"hah anak anak zaman sekarang sulit sekali mengaturnya" Denza menggeleng tak habis fikir, nafasnya terasa berat mengingat sudah berapa kali dia berhadapan dengan siswa/siswi kelasnya yang terus membuat onar.

malam hari, tepat pukul 20:13

anda telah di tambahkan

anda telah di tambahkan

anda telah di tambahkan

anda telah di tambahkan

anda telah di tambahkan

notifikasi kepada seluruhnya, Aaron, Michael, Aurora, yaza, dan juga Jovita.

"apa ini?" - Aurora

Aurora menatap ponselnya, dirinya melihat bahwa dia di tambahkan dalam grup dengan nama tersangka. dia yang tidak tau perdebatan tadi siang menyerngit heran, apa maksud dari kata tersangka? dia merasa tak terlibat apa apa.

"Ken gausah konyol deh, kalau lo mau main detektif detektif an ya main sendiri aja. gak usah ngelibatin kita. kekanak Kanakan tau ga" - yaza

yaza sudah sangat kesal, dia tidak tau apa alasan Kendrick melakukan ini. yang jelas dia tidak suka dengan kata tersangka yang amat jelas di depan matanya.

"lah? kenapa sih yaz? takut Lo?" - kael

membaca pesan singkat dari kael yaza menyerngit kesal. tangannya dengan cepat mengetik di layar ponselnya.

"hah? takut? Lo kali yang takut" - Yaza

Aurora menatap bingung perdebatan di dalam grup chat itu, dia tidak tau apa yang sedang terjadi di sana. namun jelas dari chat singkat antara perdebatan kael dan yaza yang terus muncul menjelaskan mereka sedang dalam keadaan panas.

"maksudnya apa ini" - Jovita

"ketinggalan apa gw?" - Aaron

"iya, ini gw kurang ngerti sumpah. kenapa yaza sama kael debat? terus tersangka nih maksudnya tersangka apasih?" - Aurora

semua yang ikut serta dalam grup itu hanya menyaksikan debat kael dan yaza, tak kunjung ada jawaban dari pertanyaan yang mereka lontarkan tadi. gelembung chat satu persatu semakin banyak. namun tidak lama semuanya berhenti saat gelembung chat milik Kendrick muncul di layar handphone semua orang.

"kalian tau ga? gw dapat kabar dari bokap gw kalau katanya orang yang ngebunuh Delina itu dari sekolah kita. liat aja, besok pasti pada dapat kabar kalau sekolah libur. solanya sajamnya ketemu di tempat pembakaran sampah di halaman belakang sekolah. pasti kalian bertanya tanya kan apa kaitannya sama kalian? besok, jam 10:00 di rumah gw"

mata yang tertuju membaca lekat pesan dari Kendrick, pesan itu jelas mengguncang semuanya, pasalnya jika memang pembunuhnya ada di antara mereka, bukankah itu sesuatu yang mengejutkan. pasti, setelah chat singkat dari Kendrick mereka akan saling menuduh, mulai memikirkan dan menangkap ke anehan satu sama lain.

"haha, seru.. seru sekali. ayo berdebat, detektif mana ya yang bakal nangkep gw? haha tebak saja, terus tebak gw"

----->

Sedikit info dari saya

• [ Aaron reynanda/ Lee Jong suk ]

• [ Kendrick Erents/ Cha Eunwo ]

• [ Michael Millian clovis/ Min Yoongi ]

• [ Aurora Salina andersn / Dasha Taran ]

• [ Jennifer Yaza odelia / Park Shin Hye ]

• [ Jovita ive Shaenette / Kim Jennie ]