Download Chereads APP
Chereads App StoreGoogle Play
Chereads

Cinta Dibalik Duka

🇮🇩Miss_Fu
--
chs / week
--
NOT RATINGS
184
Views
Synopsis
SINOPSIS Ken dan Luna, sepasang bayi kembar yang berusia 6 bulan, anak dari seorang pengusaha sukses yang bernama Ricky Pratama usia (25) dan Nayla Kusuma (20) harus terpisah karena kekejaman yang dilakukan oleh sang ibu tiri, Ranti Lestari (25) yang dulunya bekerja sebagai sekertaris di perusahaan Ricky. Ibu kandung Ken dan Luna meninggal setelah melahirkan mereka berdua ke dunia ini. Setelah ayah si kembar ditinggalkan oleh ibu mereka, Ranti terus berusaha mendekati Ricky dengan berbagai alasan dan berusaha untuk naik ke atas tempat tidur Ricky dengan berbagai cara. Ricky terpaksa menikahi Ranti karena dia hamil anaknya. Setelah Ranty masuk ke mansion dan menjadi istri sah Ricky, hanya dalam hitungan waktu putranya Ken yang masih bayi di culik dan menghilang tanpa jejak, sedangkan putrinya Luna di siksa dan dijadikan pembantu oleh ibu tiri dan adik tirinya yang kejam. Ken berhasil diselamatkan dan di adopsi oleh pasangan Konglongmerat muda yang dinyatakan dokter akan sulit memiliki keturunan. Akankah Ken menemukan jati dirinya yang sesungguhnya? Dapatkah Ken bertemu kembali dengan ayah dan adik kembarnya Luna? Dan akankah dia membalas perbuatan yang dilakukan ibu tirinya yang kejam terhadap dirinya dan juga adiknya?
VIEW MORE

Chapter 1 - Bab 1

"Aduh... Tolong aku Mas Ricky." Teriak Nayla Kusuma wanita berusia dua puluh tahun, dengan nada suara yang terdengar sangat kesakitan. Kakinya terpeleset ketika wanita itu akan keluar dari kamar mandi yang berada di dalam kamarnya.

Kandungan Nayla telah memasuki usia sembilan bulan, akhirnya karena terpeleset dan terjatuh di lantai, wanita itupun mengalami pendarahan. Darah yang dikeluarkan cukup banyak, membuat Nayla tergeletak lemah tak berdaya. Di bawah lantai kamar mandi yang dingin telah dipenuhi oleh genangan darah yang mengalir dari kedua kaki Nayla.

Ricky yang sedang duduk diatas ranjang tempat tidur, sangat terkejut mendengar bunyi suara. Suara itu terdengar sangat kencang di ikuti oleh teriakan Nayla dari arah kamar mandi. "NAYLA...!!!" Teriak sang suami yang bernama Ricky Pratama, pria berusia dua puluh lima tahun. Dia terlihat sangat cemas dan panik ketika melihat istrinya tergeletak di atas lantai kamar mandi. Ricky segera berlari menghampiri istrinya tersebut.

"Mas Ricky, sakit sekali... Bagaimana dengan anak kita mas.. " Ujar Nayla susah payah sambil mengerang kesakitan sambil memegang perut di bagian bawahnya. Nayla sudah mengalami pendarahan hebat, gaun yang dikenakan telah ternoda oleh darah yang mengalir di kedua sisi kakinya. Wajahnya sudah terlihat sangat pucat.

Ricky melihat istrinya yang mengalami pendarahan hebat merasa sangat terkejut dan panik. Ia berkata, "Sayang, bertahanlah! Aku akan segera membawamu ke rumah sakit." Nayla yang wajahnya sudah terlihat pucat seputih kertas, hanya dapat mengangguk pelan sambil menahan rasa sakit yang amat sangat di bagian bawah perutnya.

Nayla menggenggam tangan suaminya dengan sangat erat untuk mengurangi rasa sakitnya. Lalu dengan cepat Ricky menggendong Nayla untuk pergi menuju ke rumah sakit terdekat.

"Ardi, cepat siapkan mobil. Kita ke rumah sakit sekarang!" Teriaknya pada sopir yang berada di dalam kediamannya tersebut. "Baik Tuan Ricky." Jawab Ardi bergegas untuk mengambil mobil di bagasi dan mengendarai mobil itu hingga ke depan mansion.

Aldi segera membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Ricky. Lalu Ricky menggendong Nayla masuk kedalam mobil terlebih dahulu, kemudian Ricky juga segera ikut masuk ke dalam dan membaringkan kepala Nayla di atas pangkuannya sambil menggenggam erat tangan sang istri. Ricky segera menghubungi pihak rumah sakit Horizon untuk menunggu kedatangannya.

Kemudian Ardi segera melajukan mobil itu dengan kecepatan yang sangat cepat, menuju ke rumah sakit Horizon, sebuah rumah sakit swasta terkenal yang terletak di pusat kota. Dalam waktu 10 menít, mereka akhirnya tiba di rumah sakit. Ardi kemudian turun dan membukakan pintu mobil bagian belakang untuk Ricky.

Ricky segera menggendong Nayla keluar dari mobil menuju pintu masuk rumah sakit. Perawat telah bersiap dan menunggu kedatangan mereka di pintu masuk, dengan sigap para perawat tersebut membawa Nayla menggunakan brankar rumah sakit. Mereka segera mendorongnya ke ruang persalinan untuk segera di tangani oleh dokter kandungan.

Nayla terbaring lemah di ranjang rumah sakit ruang persalinan dan sedang menunggu dokter untuk segera mengambil tindakan. Kemudian dokter menemui Ricky dan menyerahkan dokumen persetujuan untuk di tanda tangani olehnya, agar mereka dapat segera melakukan sebuah tindakan.

Kemudian tanpa berpikir panjang, Ricky langsung mengambil dokumen dari tangan dokter dan menandatangani surat persetujuan itu dan menyerahkan kembali kepada dokter tersebut. Saat ini Nayla sedang memperjuangkan antara hidup dan matinya untuk melahirkan buah hatinya.

Kemudian Ricky menghubungi kedua orang tuanya serta mertuanya untuk memberitahukan keadaan Nayla saat ini. Dalam waktu tiga puluh menit, orang tuanya dan mertuanya telah tiba di rumah sakit.

"Ricky, bagaimana keadaan Nayla?" Tanya ibunya kepada Ricky.

"Nayla berada di dalam ruang persalinan Bu. Saat ini dokter sedang menanganinya di dalam sana." Ucap Ricky dengan wajah yang terlihat sangat cemas dan menunjuk ke sebuah ruangan. Lalu Ricky menceritakan kronologi bagaimana Nayla dapat berakhir di rumah sakit ini.

Ricky dan yang lainnya berada di luar ruang persalinan sedang menunggu dengan gelisah menantikan kelahiran bayi-bayi tersebut. Ricky sedari tadi hanya mondar mandir di balik pintu, mencemaskan keadaan istrinya. Dia juga merasa cemas menunggu istrinya untuk melahirkan buah hati mereka ke dunia ini.

Sekitar satu setengah jam kemudian, terdengar suara tangisan bayi-bayi dari dalam ruangan. Ricky dan yang lainnya mendengar suara tangisan bayi-bayi tersebut akhirnya menangis, mereka merasa bersyukur dan terharu. Ricky juga merasa sangat bahagia karena kelahiran anak kembar mereka. Buah hatinya dan Nayla akhirnya telah lahir ke dunia ini dengan keadaan selamat.

Dokter yang menangani persalinan Nayla segera keluar dan memberikan ucapan selamat kepada Ricky. "Selamat pak Ricky, istri anda melahirkan sepasang bayi kembar. Seorang bayi laki-laki dan seorang bayi perempuan. Kedua bayi ini lahir dengan kondisi yang sangat sehat. Namun saya ingin menyampaikan kepada pak Ricky, bahwa keadaan istri anda saat ini masih dalam keadaan kurang baik. Kami akan memantaunya dalam beberapa hari kedepan." Ucap dokter wanita tersebut kepada Ricky.

Ricky beserta orang tua dan mertuanya yang mendengar kabar tersebut menjadi sangat khawatir. Ricky menatap dokter wanita itu dan bertanya, "Bisakah saya melihat istri saya sekarang Dok?" Terlihat kegugupan di wajah pria tampan itu.

Dokter wanita itu pun tersenyum dan menjawab, "Silahkan Pak Ricky, tapi setelah kami memindahkan istri anda ke ruang perawatan bersama dengan kedua bayi anda.

Setelah menunggu beberapa saat, bersama kedua orang tua dan juga mertuanya, Ricky akhirnya dapat menemui istri tercintanya. Ricky membelai lembut pipi sang istri, lalu mengecup lembut keningnya.

Setelah Ricky menjaga Nayla beberapa jam di dalam sana, Nayla kemudian perlahan membuka kedua mata dan melihat raut wajah Ricky yang tampak terlihat sangat sedih, mungkin karena kondisinya yang kurang baik.

Nayla tersenyum lembut pada Ricky dan menyapanya, "Mas Ricky.." Suaranya terdengar sangat pelan seperti kehabisan tenaga, Nayla tampak terlihat sangat lemah.

"Sayang, terima kasih karena telah berjuang melahirkan anak-anak kita ke dunia ini dengan selamat. Bagaimana perasaanmu sekarang?" Tanya Ricky sambil mengusap kepala istrinya dengan penuh kasih sayang.

"Sama-sama Mas Ricky." Nayla tersenyum hangat, lalu wanita itu melanjutkan kembali perkataannya,

"Aku merasa sangat lelah Mas Ricky. Apakah Mas Ricky sudah melihat keadaan anak-anak kita?"

Lalu Ricky tersenyum hangat, "Sudah sayang, mereka sangat cantik dan tampan seperti dirimu. Tunggu sebentar ya, Mas akan memanggil kedua orang tua kita kemari untuk segera menemuimu." Ucap Ricky sambil menggenggam jemari istrinya tersebut.

Nayla hanya mengangguk pelan menanggapi perkataan Ricky. Kemudian dengan cepat kedua orang tua dan mertuanya datang menemui Nayla. Ibu Nayla, Rina Anggraini menangis sesenggukan melihat keadaan Nayla yang terbaring lemah tak berdaya.

"Bagaimana perasaanmu sekarang sayang? Ibu dan Ayah sangat khawatir padamu." Ucap Ibu Nayla seraya membelai lembut rambut hitam putrinya.

Nayla berusaha untuk tetap tersenyum dan menjawab, "Ibu, aku baik-baik saja. Jangan menangis lagi ya." Nayla berusaha membujuk ibunya agar tidak sedih dengan kondisinya saat ini.

"Bagaimana Ibu tidak menangis sayang, kamu mengalami pendarahan hebat, untungnya kamu dapat melahirkan kedua putra dan putrimu dengan selamat." Ucap ibunya lagi. Ibu Nayla sangat terkejut saat mendapatkan panggilan telepon dari Ricky yang memberitahukan bahwa putrinya berada di rumah sakit. Kemudian dengan tergesa-gesa, ia mengajak suaminya ke rumah sakit untuk melihat keadaan putri mereka.

Ayah Nayla, Jony Kusuma menatap sedih keadaan sang putri. "Sudah sayang jangan menangis lagi, tenangkan dirimu dulu. Yang penting sekarang Nayla sudah baik-baik saja." Ucap Jony sambil menepuk pelan pundak istrinya.

Kemudian Nayla memanggil Ricky yang terdiam sejak tadi. "Mas Ricky.. Apakah Mas Ricky sudah menemukan nama yang bagus untuk kedua anak kita?" Tanya Nayla sambil menatap wajah suaminya yang tampan.

"Sudah sayang, Mas akan menamakan jagoan dan peri kecil kita dengan nama Ken Kynayla Pratama dan Luna Kynayla Pratama. Kynayla adalah gabungan dari kedua nama kita. Bagaimana menurutmu sayang?" Ricky menjawab Nayla dengan wajah yang penuh kebahagiaan saat menyebutkan kedua nama putra dan putrinya itu.

Mata Nayla terlihat berbinar saat mendengar sang suami menamai kedua buah hati mereka dengan nama yang sangat indah. "Sangat bagus Mas Ricky, aku suka nama yang Mas Ricky berikan untuk kedua buah hati kita. Aku ingin melihat anak-anak kita, bisakah Mas Ricky membawa mereka kemari?" Tanya Nayla kepada suami yang sangat dia cintai itu dengan wajah yang masih terlihat sangat pucat.

"Apakah tidak sebaiknya kamu beristirahat terlebih dahulu, sayang? Setelah kamu bangun nanti, Mas akan membawa anak-anak kita untuk menemuimu." Ricky menatap Nayla dengan raut wajah yang masih terlihat cemas. Melihat keadaan istrinya yang masih terbaring dengan tubuh yang sangat lemah.

"Mas Ricky, aku ingin menemui mereka sekarang. Boleh kan?" Nayla menggenggam tangan suaminya dengan wajah penuh harap.

Ricky yang masih terlihat ragu kemudian melihat ke arah kedua orang tuanya dan mertuanya untuk meminta pendapat, lalu mereka semua mengangguk menyetujuinya. Akhirnya Ricky menyetujui permintaan Nayla, pria itu kemudian meminta dua orang perawat untuk membawa kedua bayi kembar mungil mereka ke ruang perawatan tempat istrinya dirawat.

Sedangkan kedua orang tua mereka keluar dan meninggalkan ruangan. Karena mereka takut Nayla akan merasa pengap. Nayla yang melihat kedatangan si kembar pun tersenyum bahagia, karena baru sekarang Nayla bisa menemui dan melihat si kembar setelah berjam-jam mereka dilahirkan ke dunia ini.

Nayla terlihat sangat senang karena melihat kedua buah hatinya yang masih terlelap di pelukan perawat. Ingin sekali Nayla menggendong dan memeluk si kembar di dalam dekapannya. Namun kondisinya masih terlalu lemah, untuk duduk saja sudah sangat sulit. Perawat kemudian membantunya meletakkan satu per satu anaknya kedalam pelukannya.

Jemarinya mengelus lembut pipi kedua bayi tersebut.Nayla membelai keduanya dengan penuh kasih sayang. "Ken, Luna, ini mama sayang. Terima kasih karena kalian telah lahir ke dunia ini dengan selamat." Ucap Nayla dengan mata yang mulai berkaca-kaca.