Chereads / Cinta Dibalik Duka / Chapter 3 - Bab 3

Chapter 3 - Bab 3

Ranty memiliki penampilan yang cantik dan juga sexy, pakaian yang dikenakan pun selalu minim dan terlihat kekurangan bahan. Namun Ricky tetap tidak tergoda oleh Ranty. Karena Ricky sangat mencintai Nayla. Walau kini Nayla telah meninggalkan dirinya dari dunia ini, tidak ada wanita lain yang dapat menggantikan posisi Nayla di hati Ricky.

Ranty menatap kuburan Nayla sambil tersenyum menyeringai. Wanita itu merasa saingan terberatnya selama ini akhirnya tersingkirkan. Ranty sangat senang setelah mendengar kabar kematian Nayla. Kemudian Ranty menghampiri Ricky dan berpura-pura sedih. Ranty berusaha untuk menghiburnya. "Yang tabah ya Pak Ricky, mungkin ini sudah takdirnya." Ucap Ranty sambil menatap Ricky dengan lekat.

Ricky hanya mengangguk pelan untuk menanggapi wanita tersebut. Ricky terlalu sedih dan lelah dalam beberapa hari ini, dirinya sudah tidak memiliki tenaga lagi untuk menanggapi orang-orang. Setelah mereka semua pergi, hanya tersisa dirinya dan juga Ranty di pemakaman tersebut.

Ranty menawarkan diri untuk mengantar Ricky pulang, karena Ricky terlihat kelelahan. "Saya temani pak Ricky pulang ya?" Ajak Ranty sambil berjalan mendekati Ricky. Namun Ricky menolak dengan tegas, "Tidak perlu, ada sopir yang mengantarku pulang." Tegasnya. Kemudian Ricky segera melangkah pergi meninggalkan Ranty yang masih berdiri di sana. Ricky berjalan menuju mobil yang di parkir tidak jauh dari sana.

Ranty yang di tinggal begitu saja mengepalkan kedua telapak tangannya dengan erat sambil bergumam, "Ricky, cepat atau lambat kamu pasti akan jatuh ke dalam pelukanku!" Gumamnya dengan penuh emosi, Ranty menatap kepergian Ricky dengan sorot mata yang tajam.

Ricky telah tiba di mansion kediamannya berada. Dengan langkah kaki besar, Ricky berjalan masuk ke dalam kamarnya. Karena sudah tiga hari Ricky tidak dapat tidur, Ricky segera membersihkan dirinya, lalu berbaring di atas ranjang tempat tidur untuk beristirahat sejenak.

*****

Sudah sebulan kepergian Nayla, Ricky merasa hari-harinya terasa sangat hampa setelah kepergian sang istri. Bahkan dalam sebulan ini, Ricky tidak pernah pergi ke perusahaan lagi. Asistennya Denis, yang mengurus semua pekerjaannya selama sebulan ini. Sebulan ini juga, sekertarisnya sering berkunjung ke mansionnya dengan alasan untuk menyerahkan berkas.

Ranty mencoba mendekati Ricky melalui kedua anaknya, agar wanita itu dapat menarik perhatian dari Ricky. Namun Ricky tetap tidak mempedulikan kehadiran wanita tersebut. Tapi lama kelamaan, Ricky mulai merasa wanita tersebut terlihat tulus dalam merawat kedua bayi kembarnya.

Hari demi hari, Ranty setiap hari datang ke mansion Ricky dengan alasan merindukan Ken dan Luna. Ricky juga membiarkan Ranty untuk menemui kedua bayinya. Ricky merasa, tidak ada salahnya membiarkan Ranty untuk datang, karena dia melihat ketulusan dari Ranty yang memperhatikan kedua bayinya tersebut.

Sudah 3 bulan berlalu, para pelayan di kediaman Ricky telah mengenal sosok Ranty. Di mata para pelayan, Ranty terlihat sangat menyayangi Ken dan Luna. Para pelayan melihat Ranty sebagai sosok ibu pengganti bagi si kembar yang telah kehilangan ibu kandungnya.

Para pelayan di mansion merasa Ken dan Luna mendapatkan kasih sayang seorang ibu dari Ranty. Para pelayan juga menyukai Ranty yang terlihat baik di mata mereka. Rencana awal Ranty untuk mendekati Ricky sudah mulai membuahkan hasil sedikit demi sedikit.

Ranty tahu bahwa Ricky tidak menyukainya, namun dengan Ricky memberikan kesempatan bagi Ranty untuk masuk ke dalam kehidupan Ricky, itu sudah termasuk memberikan sebuah peluang. Dia akan membuat rencana kedua untuk membuat Ricky terjebak dan tidur dengannya. Setelah menjebaknya, Ranty dapat menikah dengan Ricky dan menjadi istri seorang CEO muda, setelah itu Ranty dapat menguasai semua hartanya.

'Hari ini aku harus mencoba mengajak Ricky untuk makan malam bersama.' Batinnya dalam hati. Di malam hari sehabis pulang kerja, Ranty berdandan dengan sangat cantik. Ranty datang ke mansion Ricky dengan riasan tebal dan mengenakan mini dress ketat berwarna merah, memperlihatkan lekuk tubuhnya yang terlihat sexy dan berani.

Ranty hari ini secara khusus ingin mengajak Ricky untuk pergi makan malam bersama. Jadi ketika melihat Ricky sedang berada di kamar si kembar dan memperhatikan mereka yang telah tertidur lelap, Ranty memberanikan diri untuk menemuinya dan berkata, "Pak Ricky, aku ingin mengajakmu untuk makan malam bersama di Hotel Element."

Ricky yang melihat penampilan Ranty dari atas hingga ke bawah menggeleng pelan. Ricky berdehem sebentar dan berkata, "Maaf, aku lelah. Aku ingin disini menemani Ken dan Luna."

Namun Ranty tidak menyerah begitu saja, dia mencoba membujuknya dan berkata, "Tidak bisakah kita makan malam bersama di luar, hari ini saja Pak Ricky? Aku hanya ingin mengajakmu pergi makan malam, lagipula tidak akan memakan waktu yang lama." Setelah di bujuk lama oleh Ranty, akhirnya Ricky menyerah dan menyetujuinya untuk pergi bersama ke sebuah restoran yang berada di dalam Hotel Element.

Mereka memasuki restoran dan telah memesan tempat disana. Ricky dan Ranty duduk di meja dekat jendela. Kemudian Ranty memesan beberapa makanan kesukaan Ricky dan sebotol wine. Dalam waktu singkat, makanan yang Ranty pesan juga telah di hidangkan di atas meja.

"Aku ke toilet sebentar." Ucap Ricky dengan wajah tak berekspresi. Tanpa menunggu jawaban dari Ranty, Ricky meninggalkan meja dan segera menuju ke toilet pria. Ranty tersenyum jahat, dalam hati dia berkata, 'Heh, Ricky! Kau telah mempermudah rencanaku!' Kemudian dia menaruh obat tidur ke dalam gelas wine milik Ricky.

Ricky telah kembali dan duduk di kursinya. "Maaf membuatmu menunggu lama, kita sudah bisa makan sekarang." Ucap Ricky kemudian memotong steak dan memakannya perlahan. Ranty tersenyum genit dan berkata, "Tidak masalah Pak Ricky." Ranty pun mulai memutar gelas wine dan menyesapnya secara perlahan.

Ranty melirik sekilas, Ricky telah meminum wine yang telah ia taruh obat tidur tadi. 'Sepertinya reaksinya telah terlihat.' Batin Ranty saat melihat Ricky mulai memijit pelipisnya. Ranty segera mengirim pesan kepada seseorang. Tidak berapa lama kemudian, Ricky akhirnya tertidur menyender di atas meja.

Orang yang dikirimi pesan oleh Ranty juga telah tiba, pria itu adalah kekasihnya yang bernama Rendy Permana, pria berusia 28 tahun. Kemudian Rendy membawa Ricky ke kamar hotel yang telah di pesan oleh Ranty. Ranty masuk ke dalam kamar dan menanggalkan pakaian yang dikenakan oleh Ricky, begitu juga dengan pakaian yang dikenakan oleh dirinya sendiri, sehingga tak menyisakan sehelai benang pun di sana.

Lalu Rendy mengambil beberapa foto potret mereka berdua yang sedang tidur bersama. Foto itu akan dijadikan sebagai alat untuk mengancam Ricky kedepannya. Setelah itu Rendy dan Ranty pun pindah ke kamar sebelah dan melakukan hubungan intim.

Untuk mengelabui Ricky, Rendy membuat beberapa tanda merah di beberaa bagian tubuh Ranty. Mereka berdua melakukannya dengan penuh gairah. Setelah selesai berhubungan panas dengan kekasihnya, Ranty berpesan pada Rendy, "Sayang, jangan lupa menjalankan rencana kita. Jika aku berhasil mengelabuinya dan menjadi istrinya, kamu juga akan mendapatkan apa yang aku dapatkan!"

Rendy menjawab dengan mengedipkan sebelah matanya, "Tenang saja sayang, kekasihmu ini bisa diandalkan." Kemudian Rendy mencium bibir Ranty sebelum pergi. Ranty pun kembali ke kamar yang ditempati oleh Ricky. Dia masuk ke dalam selimut dan tidur.

Keesokan paginya

Ricky terbangun dan sedikit memijit pelipisnya. Kemudian dia mengedarkan pandangannya ke sekeliling ruangan. 'Aku dimana? Ini kan bukan kamarku!' batinnya. Lalu Ricky membuka selimutnya, betapa terkejutnya dia ketika melihat dirinya sendiri tidak memakai sehelai benang pun.

Yang lebih membuat Ricky lebih terkejut adalah di sebelahnya tidur seorang wanita yang juga tidak mengenakan busana. Dia melihat lebih jelas wajah wanita itu, merasa kepalanya seperti tersambar petir. Wanita itu adalah Ranty, sekertarisnya!

Ricky melihat banyak bercak merah di tubuh Ranty. 'Apakah aku sudah tidak waras, melakukan hal itu padanya?' Batinnya. Terlihat keraguan di wajahnya, dia merasa dirinya tidak melakukan apapun terhadap wanita ini.

Namun di depan matanya, Ranty tertidur tanpa busana dan memiliki banyak tanda bercak merah. Hatinya menjadi gelisah, dia dengan terburu-buru mencari pakaiannya yang berserakan di bawah dan membangunkan Ranty. Dia mengguncang tubuh Ranty dengan kesal, "Hey bangun! Apa yang kamu lakukan terhadapku?!"

Ranty segera terbangun dengan wajah penuh kebingungan. Dia berpura-pura terkejut memandang tubuhnya yang tidak berbusana dan memiliki banyak tanda merah, lalu mulai menangis."Apa yang pak Ricky lakukan terhadapku?"

Ricky menatap tajam Ranty lalu berkata dengan dingin, "Justru aku yang ingin bertanya kepadamu, apa yang kamu lakukan terhadapku!" Ranty hanya menangis tersedu-sedu sambil menaikkan selimut ke tubuhnya. Ricky sangat marah dan pergi meninggalkan hotel begitu saja.

Ranty tersenyum penuh kebanggaan karena Ricky tidak akan lagi bisa terlepas dari jeratannya. Awalnya Ranty berniat membuat Ricky mabuk, namun Ricky memberinya kesempatan untuk menaruh obat tidur di dalam minumannya. Ranty pun segera menghubungi nomor kekasihnya tersebut.

*****

Ricky datang ke perusahaan dengan perasaan yang campur aduk dan pikiran yang kacau. Setelah kejadian di hotel, dirinya tidak pulang ke mansion. Dia bergegas menuju ke perusahaannya untuk mandi di dalam kantornya. Dimas sudah berada disana dan telah menyiapkan pakaian untuk dikenakan oleh Ricky.

Ricky mencoba memikirkan kejadian di hotel tadi, namun mau bagaimanapun Ricky tidak dapat mengingat apapun. Ricky merasa tidak melakukan hubungan badan dengan wanita itu, tapi bagaimanapun juga dia terbangun tanpa sehelai benang pun bersama dengan Ranty.

Ricky menceritakan secara singkat apa yang dialami olehnya semalam kepada asistennya Denis dan memerintahkan Denis untuk memeriksa CCTV dari restoran hingga ke kamar hotel yang dia tempati semalam, "Denis, coba kamu periksa CCTV di hotel Element!"

"Baik pak Ricky." Denis menjawab dengan sigap dan segera menjalankan perintah. Sudah lama Denis mencium gelagat aneh dari Ranty Lestari. Namun Denis merasa mungkin dia hanya terlalu sensi terhadap wanita itu.

Sekarang mungkin atasannya telah masuk ke dalam perangkap wanita tersebut. 'Beginilah kalau memiliki fitur wajah yang tampan dan memikat seperti pak Ricky dan dikelilingi oleh sekertaris sexy dan menggoda seperti Ranty' Denis membatin lalu melangkah pergi untuk melakukan tugas yang diperintahkan oleh atasannya tersebut.