Keheningan malam itu pecah ketika suara langkah kaki terdengar mendekat. Eryan, yang masih tertegun memandangi mahkota yang kini terpasang di kepalanya, merasakan ancaman yang semakin dekat. Tanpa berpikir panjang, dia berbalik, menghadap sumber suara.
Dari balik kegelapan, muncul sosok-sosok berjubah hitam. Mereka bergerak cepat, seolah-olah telah menunggu momen ini. Eryan merasakan aura yang sangat kuat mengelilingi mereka—pasti para pemburu yang selama ini mencari mahkota itu.
Salah satu dari mereka, sosok yang lebih tinggi dan lebih dominan, melangkah maju. Wajahnya tersembunyi di balik topeng hitam, tetapi Eryan bisa merasakan tatapan tajam yang seolah-olah bisa menembus jiwanya.
"Jadi, kamu yang dipilih?" suara itu serak, penuh kekuatan. "Mahkota itu milik kami. Lepaskan sekarang, dan mungkin kami akan memberimu jalan keluar yang cepat."
Eryan bisa merasakan ketegangan di udara. Tubuhnya gemetar, bukan hanya karena ketakutan, tetapi juga karena kekuatan baru yang membara di dalam dirinya. Ia tahu, dia tidak bisa mundur.
"Aku tidak akan menyerah begitu saja," kata Eryan dengan suara yang lebih kuat dari yang ia kira. "Aku tidak tahu siapa kalian, atau apa yang kalian inginkan, tapi aku tidak akan menyerahkan ini."
Para pemburu itu tertawa, suaranya terdengar dingin dan penuh penghinaan.
"Begitu kamu mengenakan mahkota itu, Eryan, kamu sudah terikat dengan takdirmu. Tidak ada jalan mundur lagi."
Sebelum Eryan bisa bertindak lebih lanjut, sosok yang dominan itu mengangkat tangannya, dan bayangan gelap muncul dari tanah. Seketika, kekuatan yang tak terlihat menyerang Eryan dengan kecepatan luar biasa. Tanpa berpikir, Eryan mengangkat tangan kanannya secara instinktif, dan sebuah kilatan cahaya biru muncul di sekitar tubuhnya, melindunginya dari serangan tersebut.
"Ini... apa ini?" Eryan terkejut. Kekuatannya berkembang dengan sendirinya, seolah-olah mahkota itu memberinya kekuatan lebih dari sekadar fisik.
"Sial," sosok dominan itu mendengus, mengamati Eryan dengan penuh kebingungan. "Ternyata, kita punya lebih banyak masalah dari yang kita kira."
Eryan tidak bisa lagi mundur. Dibelenggu oleh takdir dan kekuatan baru yang mengalir dalam dirinya, dia tahu bahwa perjalanan ini baru saja dimulai. Tetapi untuk bertahan hidup, dia harus menguasai kekuatan yang telah bangkit dalam dirinya—atau dia akan dihancurkan oleh mereka yang menginginkan mahkota itu.