Chereads / Monarch Of Sollitude / Chapter 15 - Outsmarts The Dreamer

Chapter 15 - Outsmarts The Dreamer

Sebelum perkataan benar-benar keluar dari mulutnya. Efialtes secara mendadak masuk kedalam dunia pikirannya.

"Mungkin sekarang kau sedang kesal, benarkan? Nona." Efialtes kemudian berdiri tegak dan menoleh ke belakang.

Efialtes melihat seorang wanita yang sebelumnya terduduk diam di angkasa kini telah berada di hadapannya berdiri sejajar dengannya.

Wanita itu memiliki mata yang tertutupi sepenuhnya oleh warna putih, rambut lurusnya yang panjang memberikan kesan seorang wanita anggun. Ia juga mengenakan gaun ungu berkelip menambahkan kesan kuat pada karakternya.

Dengan senyuman halus di wajah cantiknya, wanita itu mengenalkan dirinya. "Namaku adalah Zornyx 'Ratu Dari Segala Pikiran'. Senang bertemu denganmu, Efialtis 'Mimpi Buruk berjalan'."

Zornyx mengenalkan dirinya dengan begitu anggun selayaknya seorang ratu. Efialtis melihat wanita itu dalam diam tak membalas ataupun bereaksi dengan apa yang dikatakannya.

Meski merasa tak di hargai sama sekali, Zornyx masih tersenyum hangat dan memulai perbincangan ringan diantara keduanya.

"Jadi apakah mentalmu memang cukup kuat untuk menampung seluruh trauma milik gadis kecil itu?" Tanya Zornyx dengan suara pelan nan berwibawa.

Efialtis menghela nafas lalu bertepuk tangan sembari menarik sudut bibirnya menjadi sebuah senyuman untuk membalas senyuman Zornyx.

"Aktingmu hebat sekali ya? Aku tak sebodoh itu sampai tak menyadari maksud dari 'ratu dari segala pikiran' mu itu. Dasar pembohong!"

Efialtis dengan santainya menertawai Zornyx. Membuat senyuman di wajahnya menghilang berganti menjadi sebuah raut wajah marah.

"Kau telah menghinaku bahkan saat aku ingin berbuat baik padamu? Dasar tak-."

Hush*

Sebelum menyelesaikan perkataanya pukulan Efialtis telah mendarat di wajahnya. Efialtis juga tahu betul apa yang terjadi jika dirinya macam-macam dengan seseorang yang menguasai pikiran makhluk hidup.

"Penderitaan abadi!!!"

Tempat yang di pijaki Efialtis kemudian berubah menjadi angkasa yang kosong tanpa adanya cahaya.

Suara tawa seorang wanita terdengar menggema dari segala arah merusak pendengaran Efialtis secara langsung.

Tempat itu menjadi sangat kosong tanpa ada apapun yang bisa dilakukannya samasekali. Namun, Efialtis sama sekali tak memepedulikannya dan sibuk dengan pikirannya sendiri.

Tak lama kemudian Efialtis membuka pikirannya yang sedari awal dia tutupi menggunakan UnLogical untuk diberikan pada Zornyx.

"?... Apa?! Tapi bagaimana ini mungkin?! Lalu apa yang sejak tadi aku perhatikan?" Zornyx sangat terkejut saat melihat ingatan asli Efialtis yang disembunyikan dan digantikan dengan ingatan palsu.

Efialtis tersenyum sinis membayangkan ekspresi Zornyx. "Apa kau sudah melihatnya? Kau menyebut dirimu ratu dari segala pikiran tapi tertipu dengan pikiran makhluk yang bahkan baru diciptakan. Haha!"

Zornyx tak bisa membantah argumen Efialtis karena dirinya memang jatuh dalam perangkapnya tapi ada satu hal yang tak bisa ia mengerti.

"Kenapa kau malah membongkarnya sendiri padaku. Bukannya kau sudah tahu ini akan terjadi sejak awal?"

Kembali ke dunia nyata pada saat Efialtis sedang mengobati Cecilia yang sedang sekarat. 'Mungkin ini akan segera selesai, tapi apa-apaan energi ini? Ini energi yang sama dengan yang kurasakan saat di alam pikiran.'

Efialtis kemudian menyadari keberadaan Vyzus dan Nessie di sebelahnya. Nessie yang panik terus bertanya-tanya kondisi Cecilia padanya dan semua orang sementara Vyzus mengamati Efialtis menyembuhkannya.

'Aku mulai merasa tidak enak dengan kehadiran ini, tapi ini seperti sedang menungguku menyelesaikan urusanku. Untunglah aku masih memiliki energi untuk membuatku menyembunyikan isi pikiranku, dan kehadiran ini kemungkinan besar milik wanita di langit itu.'

Efialtis berspekulasi mengenai apa yang sedang dirasakannya, dan saat itu juga Efialtis menutup ingatan Cecilia dan menyalinnya ke otaknya.

Dan saat melirik Vyzus, terbesit dibenaknya untuk memberikan ingatan Cecilia itu padanya untuk jaga-jaga siapa tahu dirinya akan diseret kembali ke dunia pikiran.

Efialtis mengacungkan jari telunjuknya lalu menyalurkan energi UnLogical kepada Vyzus. Ia dari energi itu Efialtis mengirimkan ingatan Cecilia kedalam otak Vyzus sekaligus pesan.

Tak lama kemudian Vyzus memegang kepalanya seperti mendengar sesuatu. 'Ini ingatan Cecilia. Aku merasakan sesuatu sedang memperhatikan ku, mungkin tak lama setelah aku selesai menyembuhkan Cecilia. Aku akan ditarik kedalam pikiranku sendiri jadi kau sampaikan apa yang kuberikan ini. Aku percaya padamu dan juga tolong suruh mereka diam mereka mengganggu fokusku.'

Setelah mendengar pesan Efialtis, Vyzus langsung menyuruh semuanya untuk tenang. "Cukup! Lloyd sekarang sedang fokus. Tentang nama kita pikirkan itu nanti saja! Sekarang fokus saja dengan Cecilia."

Kembali ke dunia pikiran. "Bagaimana?" Efialtis dengan sarkas bertanya pada Zornyx.

Zornyx terdiam tak bisa berkata-kata tapi tak lama kemudian ia memberikan pengalaman buruk dari seluruh makhluk di alam semesta pada Efialtis.

"Hah... mungkin memenag aku terlalu ceroboh seperti yang 'mereka' katakan sampai-sampai bisa di permainkan oleh makhluk berusia tak lebih dari setengah bulan." Ia sama sekali tak terpancing dengan perkataan Efialtis yang merendahkannya.

Ingatan kelam yang diberikan Zornyx langsung di terima oleh Efialtis layaknya tak terjadi apa-apa. Namun, jauh di dalam alam bawah sadarnya Efialtis benar-benar tersiksa secara batin.

Tapi Efialtis dapat menyembunyikannya dengan baik bersamaan dengan dirinya yang kembali menggunakan UnLogical untuk melindungi pikirannya agar tak mudah di baca.

Zornyx membiarkannya karena ingin melihat sejauh mana Efialtis dapat bertahan dengan kewarasannya.

"Kamu tahu. Aku juga tak mau sembarangan untuk membunuhmu, selain karena aku tak ingin merusak kesanku pada mereka. Yah, Jujur saja aku memang tak bisa membunuhmu."

Ungkap Zornyx dengan santai memandangi Efialtis yang mengeluarkan sedikit rintihan kesakitan dari mulutnya.

"Begitukah? Yah... orang yang menciptakanku hanyalah orang bodoh yang penasaran akan evolusi makhluk hidup." Kata Efialtis menyindir Lloyd dan ilmuan lainnya.

"Kamu benar. Orang yang menciptakan dirimu, Lloyd Yoturd. Orang itu adalah salah satu orang paling cerdas di alam semesta." Kata Zornyx dengan ketus.

Tanpa sadar mereka berbincang santai layaknya sepasang sahabat karib. "Haha, apa ini? Kita mengobrol santai setelah aku berusaha memberikanmu penderitaan."

Kata Zornyx sembari tertawa kecil. Sementara itu Efialtis sedang bertarung dengan pikirannya sendiri agar tetap waras.

"Ya sudahlah, kau masih kesal juga kan? Aku tak terlalu peduli dengan hal tersebut. Sebaiknya kamu tak ceroboh lagi sampai percaya dengan apa yang kukatakan. Dan jujur saja ini sangat mengerikan."

Ungkap Efialtis memegangi kepalanya. Matanya layu dan senyuman tanpa jiwa membuat Zornyx yang melihatnya tersenyum bahagia.

"Apakah pengalaman itu begitu mengerikan untukmu?" Katanya sambil muncul di hadapan Efialtis.

Mereka mengambang di ruang kosong itu bersama dan saling berhadapan. Zornyx kemudian mengulurkan tangannya meraih pipi Efialtis dan berkata dengan lembut.

"Mungkin kita bisa menjadi aliansi mu, kau tahu aku cukup suka denganmu." Kata Zornyx tersenyum sinis.

Efialtis kemudian membalas senyuman itu lalu dengan cepat meraih tubuh Zornyx, memeluk tubuhnya dengan sangat erat dan dilapisi dengan energi UnLogical.

"Ohhh, kenapa ini? Kamu tiba-tiba memelukku. Apa kau merasa sangat putus asa sampai-sampai berbuat hal mesum seperti ini?"

Kata Zornyx dengan tatapan sinis. Efialtis tertawa kecil menandakan perkataan Zornyx itu tepat sasaran.

"Iya, kau benar. Ingatan kelam ini benar-benar membuatku putus asa. Aku bahkan tak tahu lagi harus bagaimana karena terlalu banyak ingatan di kepalaku." Ungkapan Efialtis semakin membuat senang.

"Hahahaha. Kalau begitu, kau akan terus merasakannya hingga satu milenial." Kata Zornyx tertawa lepas hingga mengeluarkan air mata.

Efialtis yang menahan Zornyx dengan seluruh tenaganya hanya bisa pasrah menunggu dirinya di bebaskan.

Tak lama kemudian, Zornyx dalam sekejap berpindah ke luar jangkauan lengan Efialtis lalu mengetuk kepalanya dengan halus menjadikan ingatan kelamnya menjadi berefek langsung pada tubuhnya.

Hal tersebut sukses membuat Efialtis merasakan rasa sakit dan trauma yang luar biasa untuk pertama kalinya.

Sembari merintih kesakitan Efialtis terus memohon pada Zornyx untuk segera melepaskannya.

"Hahahaha, terima saja! Inilah yang aku maksud 'penderitaan abadi'. Dasar bodoh, apa kau mengira dengan memberitahuku bahwa kau membodohi ku akan membuatku langsung kalah?"

Zornyx kemudian berkata dengan santai. "Tapi! Setidaknya aku menyukaimu, jadi aku akan mengubah hukumanmu menjadi satu abad saja."

Meski ia begitu tersiksa dengan ingatan pemberian Zornyx. Efialtis secara perlahan memahami cara kerjanya lalu memanfaatkan ingatan itu menjadi sebuah kemampuan baru.

"Hehe~. Lihat saja aku akan membalas mu." Tawa mengerikan kembali keluar dari mulut Efialtis yang sedang merintih kesakitan memberikan kesan seperti orang yang sudah gila.