Lima puluh tahun telah berlalu. Dan semakin lama waktu berlalu Efialtis dapat semakin menerima rasa sakit dan memahami konsep juga dasar dari kemampuan Zornyx.
'Kau bisa membaca pikiran benar?' Kata Efialtis dalam hati, masih dengan trauma yang dirasakannya.
Zornyx tersenyum dan mengiyakan pernyataan Efialtis. "Benar sekali, kamu memang sesuatu, Efialtis! Ku akui, kamu mengorbankan dirimu sendiri untuk keluarga barumu itu sudah sangat luar biasa tapi tidak hanya itu kamu juga dapat tetap waras dan memahami dunia ini juga kekuatanku."
'Pengorbanan? Kurasa aku tak sebaik itu sampai-sampai ingin melakukannya dan juga apa kau tidak khawatir kalau aku akan melampaui mu di dunia pikiran ini karena terlalu memahami cara kerjanya?'
Efialtis agak sedikit pesimis saat mengetahui Zornyx hanya membiarkannya berbuat sesukanya.
"Hmm... Mungkin kamu benar dapat dengan susah payah melampauiku. Namun, seperti yang sudah ku katakan sebelum-sebelumnya, aku cukup menyukaimu jadi aku ingin menjadikan mu sebagai teman (budak) ku, untuk jaminan di masa depan saat pertempuran pada akhir zaman 'The Greatest Awaken'."
Pernyataan Zornyx tentang zaman itu benar-benar membuat Efialtis penasaran hingga tanpa sadar menanyakannya.
"Apa maksudmu zaman 'The Greatest Awaken'?" Efialtis dengan ekspresi aneh bertanya sambil menahan rasa takut.
Zornyx tak terlalu mempermasalahkan pertanyaan Efialtis. Ia malah dengan santainya berkata. "Toh, kita sekarang menjadi aliansi, Jadi kenapa tidak."
Ia kemudian menjelaskan tentang zaman dengan semampunya. "Jadi begini ceritanya. Pada awalnya di alam semesta ini hanya diisi butiran partikel kecil yang jumlahnya tak terhingga, itu di sebut zaman Unknown two zaman yang paling pertama dan satu-satunya yang hidup di zaman itu adalah Gakasin 'The first presence' tidak ada yang tahu kenapa dia bisa ada saat sebelum ada apa-apa. Namun, yang kami tahu adalah dia yang mendesain seluruh alam semesta."
Lanjut Zornyx menjelaskan tentang zaman. "Lalu zaman kedua, The creation, yaitu ketika kami baru dilahirkan di alam semesta ini tanpa adanya ingatan. Lalu ada zaman ketiga, Good and Evil, zaman dimana segala hal dibagi menjadi dua, baik, jahat ataupun netral. Setelahnya zaman keempat, zaman Knowledge zaman ini dimana kalian para makhluk hidup lahir dan berkembang hingga saat ini. Yang terakhir adalah zaman yang ku sebutkan sebelumnya 'The greatest awaken' zaman yang di ramalkan paling parah oleh 'nya'."
Zornyx menjelaskannya secara langsung karena informasi tentang zaman sangat misterius hingga sulit dipahami oleh sebab itu ia menjelaskannya tanpa menggunakan UnLogical.
Setelah mendapat penjelasan Zornyx, Efialtis yang telah beradaptasi dengan traumanya kembali bertanya pada Zornyx.
"Apa kau bisa jelaskan rentang waktu antar zamannya? Kapan 'The Geratest Awaken' terjadi? Siapa itu Gakasin? Siapa yang telah meramalkan tentang zaman terakhir? Dan terakhir apa yang kau ketahui tentang energi UnLogical?"
Ia bertanya karena merasa itu adalah hal yang cukup penting untuk ditanyakan. "Rentang waktu mungkin seperti ini, awal penciptaan 'Unknown two' ke zaman 'The Creation' itu sembilan juta tahun. Lalu ke zaman 'Good and Evil', seratus dua tahun. Dan ke zaman selanjutnya 'Knowledge', Enam ratus enam puluh enam tahun. Dan nanti tiga belas tahun kedepan akan muncul zaman 'The Greatest Awaken'."
Lanjut Zornyx. "Kami biasanya menyebut sebangsa kami dengan 'Beyonder', tapi untuk Gakasin, dia adalah makhluk Beyond itu sendiri yang telah dengan sempurna mendesain alam semesta. Untuk ramalan itu dibuat oleh Beyonder bernama Yarks, dia wanita seperti ku sebutannya adalah 'The One Trusted By Gakasin'."
"Untuk pertanyaan terakhir, aku yakin betul energi yang kamu maksud itu 'Tear Of Desainer'." Kata Zornyx ikut melayang dengan Efialtis.
"Tear Of Desainer? Apakah energi ini dari Gakasin?" Tanya Efialtis.
Sembari memandang kekosongan angkasa, meski Efialtis terus menerus bertanya itu tidak membuat Zornyx kesal, Zornyx tetap menjawab semua pertanyaannya tanpa mempermasalahkannya sama sekali.
"Ya, dan aku yakin kau akan bertanya tentang apa yang terjadi saat pertempuran zaman 'The Geratest Awaken' benar?" Tebak Zornyx.
Efialtis mengangguk pelan mendengar tebakan Zornyx menandakan dirinya benar. "Haha, kalau kau penasaran, akan kukatakan saja. Saat 'The Greatest Awaken' itu akan menghancurkan seluruh 'Grey String' benang yang dibuat Gakasin untuk menyatukan alam semesta."
"Kau bicara kehancuran alam semesta seperti itu bukan apa-apa sama sekali!" Efialtis berkata dengan suara yang terdengar kesal.
"Kau tahu, meski alam semesta di ciptakan dengan sempurna. Alam semesta juga memiliki batasan tapi kemungkinan besar beberapa dari kami selamat dan akan mendesain ulang alam semesta." Zornyx menanggapi perkataan Efialtis tanpa mengubah senyum di wajahnya.
"Ini cukup menarik dan bisa di bilang sebagai 'Kiamat'. Namun, ada satu hal yang masih mengganjal!" Kata Efialtis akhirnya dapat menggunakan UnLogical untuk menciptakan sesuatu di dunia pikirannya.
Melihat perkembangan Efialtis, Zornyx berkata pada Efialtis dengan ekspresi terkejut. "Sudah ku duga, kau memang sebuah jaminan hidup yang terbaik."
Efialtis menciptakan sebuah mantel untuk memberikan sensasi nyaman. Setelahnya ia berkata dengan nada mengejek.
"Kau berkata seperti aku akan langsung patuh saja padamu." Zornyx sudah menebak Efialtis akan berkata seperti itu, ia kemudian menjawab dengan santai.
"Ini tidak seperti yang kau pikirkan. Aku tidak meminta mu menjadi bawahan ataupun budakku tapi aku ingin kau menjadi rekan ku di masa depan." Kebohongan yang dibalut kebenaran membuat perkataannya begitu meyakinkan.
Efialtis dengan jelas dapat merasakan kebohongan di dalam perkataan Zornyx. Dengan ekspresi polos yang menyebalkan Efialtis berkata.
"Kenapa aku harus ikut? Itu kan urusanmu dan keabadian ini juga akan ku musnahkan entah bagaimanapun caranya."
Mendengar perkataan dan melihat ekspresinya, emosi Zornyx mulai terpancing. "Ingatan kelam itu mungkin merusak pikiranmu tapi coba kau pikir kan bagaimana jika seluruh alam semesta musnah? Memangnya kau punya tempat untuk pergi?"
"Masa bodoh, kau bilang sebelumnya kalau beyonder yang memenangkan pertempuran itu akan mendesain ulang alam semesta. Jadi kenapa aku harus ikut campur jika semua telah di ramalkan? Toh yang ku pedulikan adalah memberi ke empat orang sialan itu mimpi buruk."
Efialtis acuh tak acuh menanggapi Zornyx yang emoainya telah memuncak. Menutup mata dan memasang senyum yang dipaksakan, Zornyx langsung mengayunkan tangannya.
Ia berusaha menghempaskan Efialtis. Namun, Efialtis dapat dengan mudah menangkal serangannya.
"Lihat kau itu kuat. Kau bisa saja membantuku dan mendapat hidup damai setelah peperangan usai untuk selamanya." Ia masih berusaha membujuk Efialtis tapi diacuhkan begitu saja.
Merasa sudah muak Zornyx melempar Efialtis kembali ke dunia nyata. "Hah!!!"
Efialtis tersentak bangun membuat semua orang kaget. "Ah, Lloyd apa kau sudah bangun?"
"Yoi." Tanggapan Efialtis terdengar begitu malas tapi sebenarnya ia merasa sedikit senang. Orang pertama yang menanyakan keadaannya adalah Nessie yang sedang menggendongnya menggunakan sebuah kursi tanpa kaki yang diikat dengan tali.
Terlihat hari sudah berganti menjadi pagi yang indah dengan matahari menyingsing. Selain Nessie, Vyzus, Jeanne dan yang lainnya, di sana juga terdapat tiga orang yang tak di kenali oleh Efialtis.
Itterom yang berjalan di samping mereka, Kemudian mengenalkan mereka satu persatu. "Aku tahu ini sedikit membingungkan karena kau baru bangun tapi mereka adalah orang yang sudah kubilang sebelumnya."
Pertama Ia mengenalkan seorang pria pendek berambut merah bernama Steky yang memiliki sayap transparan di kepalanya.
Lalu seorang wanita dengan tubuh yang setinggi dirinya dan memliki rambut hitam juga mata coklat bernama Samantha.
Dan terakhir seorang gadis bertubuh mungil dan rambut berwarna biru tua. Namun dengan tatapan seorang predator di mata hitamnya ia bernama Shisyl.
Saat melihat mereka satu persatu Efialtis dapat merasakan energi UnLogical yang sangat kuat terpancar dari tubuh mereka tapi ada satu hal yang menarik perhatian Efialtis.
"Kenapa kau menatap ku seperti itu. Kau membenciku atau justru dendam padaku?" Efialtis merasa terusik dengan tatapan mata Shisyl yang sangat tajam menusuk ke jiwanya.
Bukan tanpa alasan ia bertanya seperti itu. Di karenakan energi yang dimilikinya jauh melampaui Itterom dan dirinya sendiri itu membuatnya sedikit terusik.
Gadis itu kemudian membuka mulutnya dan mengeluarkan kalimat yang dibalut dengan nada bicara mengerikan. "Kau yang harusnya mati saja."
Saat kalimat itu selesait terucap keluar dari mulutnya. Efialtis tak kuasa menahan tawa dan berakhir tertawa lepas sembari mengatakan.
"Kalau memang bisa dilakukan, Sudah ku lakukan sejak awal dasar bodoh."