Chapter 45 - 45 — Sebuah Surat

Begitu Sintia sampai di kamarnya, ia menutup pintu di belakangnya.

Ia dengan girang membuka surat setelah duduk dengan nyaman di kursi. Ia tidak pernah menerima surat dari Alistair di kehidupan sebelumnya, jadi ia benar-benar terkejut dan bahagia. Ia tidak sabar untuk membaca apa yang telah ditulis saudaranya untuknya.

Tanpa penundaan lebih lanjut, ia mulai membaca.

[Tercinta Sintia,

Saya minta maaf karena pergi tanpa bisa berpamitan dengan layak. Saya harap Anda tidak marah.

Saya merindukan Anda tiap hari, dan ketiadaan Anda menciptakan kekosongan yang besar di Eldoria. Cuaca di selatan sedang berubah, jadi saya harap Anda makan dengan baik untuk menjaga kesehatan.]

Sintia berhenti sejenak, tawa kecil terlepas dari bibirnya.

"Sepertinya dia selalu menjadi saudara yang khawatir," bisiknya sebelum melanjutkan.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS