"Sepertinya kau telah membuatku minum ramuan tanpa izinku saat aku tidak sadar. Kenapa kau ragu sekarang?" Sintia mengangkat alis, senyum sinis terbentuk di bibirnya.
"Kamu…" Arlot menghela napas, tidak mampu melanjutkan kalimatnya. Dia terlalu mengerti bahwa apa yang ingin dia katakan akan terdengar kasar.
Setelah minum empat botol ramuan, Sintia mengerutkan bibirnya.
"Aku seharusnya akan baik-baik saja dalam beberapa jam," pikirnya.
"Berapa lama kau akan pulih?" Arlot mendesak, memasukkan kembali botol-botol kecil itu ke dalam sakunya.
"Beberapa hari," Sintia berhenti sejenak sebelum memalingkan pandangan ke arahnya. "Kau harus pergi sekarang. Kau telah absen terlalu lama. Kau tidak ingin orang itu mulai mencarimu, kan?"
"... Aku pergi. Kau tidak perlu mengancamku seperti ini," Arlot menghela napas, menggumamkan beberapa kata sebelum menghilang ke dalam cahaya ungu yang muncul di belakangnya.