Malam hari di Arena Tarung Bebas Black War...
Di arena tersebut, Kai terlihat tengah menghindari dan menangkis serangan dari seorang pria bernama 'Takeshi'. Meski massa otot Takeshi jauh lebih besar, tapi Kai mampu menangkis serangan-serangannya dengan mudah. Begitu melihat sisi kanan Takeshi yang tanpa pertahanan, Kai langsung melompat miring seraya menendang samping kiri kepala Takeshi dengan kedua kakinya secara bergilir. Takeshi pun ambruk dan langsung kehilangan kesadaran. Wasit yang tidak menyadari kalau Takeshi telah kehilangan kesadaran, mulai menghitung. Hingga hitungan terakhir, wasit yang melihat Takeshi tak kunjung bangun pun langsung mengangkat tangan Kai serta berteriak kalau Kai sudah menang. Para penonton yang melihatnya langsung bersorak-sorai mengelu-elukan Kai. Ada beberapa penonton yang melemparkan bunga ke arena. Hari itu, arena begitu ramai. Kai yang sudah turun ring segera berjalan menuju ruangan yang disediakan untuknya, tanpa menghiraukan penonton yang mengucapkan selamat serta memberinya bunga di sepanjang jalan.
Begitu tiba di dalam ruangannya, terlihat Akeno sedang berdiri sambil tersenyum kepada Kai lalu berjalan menghampiri Kai, kemudian menyerahkan buket bunga yang dipegangnya.
"Selamat, Kai!" ucap Akeno. "Lagi-lagi kau menang."
Kai tersenyum simpul. "Terimakasih," kemudian mengambil buket bunga itu dan berjalan beberapa langkah, kemudian langsung duduk di sofa berwarna putih seperti seragam warna beladirinya saat ini. Ia yang melihat sebotol air segera meneguk air itu sampai habis.
"Akeno!" panggil Kai.
"Ya?" Akeno mengangkat alisnya.
"Kau kemarin kemana?" tanya Kai. "Seharusnya kau ke rumahku, kan?"
"Itu .... Aku sedang berpuasa melakukan hubungan itu." Akeno merunduk dan menempel-nempelkan ujung jari telunjuknya.
Kai tersenyum simpul. "Aku hanya ingin melatihmu beladiri lagi. Waktu itu baru tahap dasar."
"Ohhh... Aku kira itu." Akeno menyengir ria.
Kai berdiri dari sofa, kemudian berjalan keluar tanpa menghiraukan Akeno yang bertanya ia ingin kemana.
Pada saat yang hampir bersamaan, di suatu tempat, terlihat serpihan-serpihan yang perlahan menyatu, menciptakan sesuatu. Setelah menyatu dengan sempurna, serpihan tersebut rupanya adalah monster yang telah dihancurkan Kai sebelumnya: Magna.
"Hidup itu menyenangkan," ucap Magna, sebelum akhirnya menghilang.
Sementara itu, Kai yang sudah berganti pakaian tengah berbaring di atas rerumputan sambil melihat ke langit, sebelum tiba-tiba Riderphone di dalam saku jaketnya bergetar dan langsung ia keluarkan.
Riderphone pun memunculkan tulisan: Sejarah telah berubah! Dunia telah menyatu dengan dua dunia Kamen Rider.
Kai mengetuk tulisan 'Dunia Yang Menyatu' lalu ada tulisan kalau dunia yang telah menyatu dengan dunia ini adalah 'Dunia Kamen Rider Ex-Aid dan Kamen Rider Gotchard.
Setelah itu, Kai kembali memasukkan Riderphone ke dalam saku jaketnya dan segera mengendarai motor trail merahnya dan pergi.
Keesokan harinya, setelah berolahraga pagi di rumahnya, Riderphone milik Kai yang tergeletak di atas meja berbunyi 'Tring' dan bergetar. Kai pun mengecek Riderphone tersebut dan Riderphone memunculkan tulisan.
'System telah diperbaharui. Anda akan mendapatkan misi Random di waktu yang tak tentu.'
Setelah itu tak ada tulisan apa-apa lagi dan Kai segera mengantongi Riderphone kemudian mandi lalu sarapan. Usai sarapan, Kai yang hari ini membolos kerja sebagai guru beladiri pergi jalan-jalan dengan motor trailnya, sebelum kemudian Riderphone yang ia tempelkan dekat Speedometer motornya berbunyi dan bergetar.
'Kamu mendapat Misi Pertama!'
|Misi 1: Selamatkan Lachesis atau Lisa dari Bugster Salty dan prajuritnya. Hadiah: 200 poin|
Kai menghentikan motornya. Ia mencari keberadaan Lachesis yang berasal dari series Kamen Rider Gotchard itu. Tak lama, ia menemukan seorang gadis bermata dan berbibir kecil dengan pipi tembam dan baju putih tengah dikejar oleh beberapa makhluk aneh berbaju hitam yang kepalanya berwarna oranye dan memiliki beberapa tonjolan kecil. Selain makhluk tersebut, ada makhluk berbentuk robot berarmor berat warna biru bermantel hitam dengan bagian kepala seperti 'ufo' yang diatasnya ada pilar yang menjulang. Mereka adalah monster yang disebut 'Bugster'. Melihatnya, Kai segera turun dari motor sambil membawa Riderphone.
Kai menempelkan Riderphone itu di telinganya dan berseru, "Geats! Henshin!"
MAGNUM!"
"BOOST!"
Riderphone mengeluarkan suara ketika tiba-tiba tubuh Kai dilapisi oleh bodysuit serta helm hitam polos dan sabuk berdot gambar rubah yang di sisi kanan ada tuas berwarna putih dengan pegangan dan bulatan, sementara sisi kiri tuasnya berwarna merah dengan pegangan seperti stang motor kecil warna hitam. Di sebelah kanan atas Kai muncul sebuah armor berwarna putih dengan helm bertelinga panjang dan visor besar berwarna oranye, sementara di sebelah kiri bawahnya muncul pelindung kaki berwarna merah yang dilengkapi knalpot di kedua kaki bagian samping bawah. Keduanya, pelindung baja putih dan merah langsung ditarik oleh dua tangan yang muncul di belakang atas dan belakang bawah Kai serta langsung memasangkan keduanya ke tubuh Kai.
"MAGNUM! AND BOOST!!"
Sabuk Kai bergema. Sosok Kai kini telah berubah menjadi Kamen Rider Geats. Di tangannya muncul sebuah pistol putih.
"READY... FIGHT!" Sabuk bergema lagi.
Namun, begitu Kai hendak menembak salah satu Bugster berkepala oranye, sesosok Rider berwarna merah jambu dengan bagian kepala seperti rambut jabrik yang menjorok ke kiri dan visor yang mirip dengan kacamata. Rider tersebut memukul-mukuli beberapa Bugster oranye dengan palu merah jambunya.
"Ex-Aid?" gumam Geats.
Ya. Rider itu Ex-Aid. Sekarang ini, Ex-Aid sedang sibuk menepis serangan-serangan Salty, sampai ia lupa kalau Lisa atau Lachesis dikejar oleh beberapa Bugster oranye. Namun, di saat seperti itu, Geats turun tangan menembaki para Bugster oranye tersebut sampai ada beberapa yang meledak dan sisanya langsung dihadapi oleh Geats yang maju mendekati mereka.
Meski menggunakan tangan dan kaki, tapi serangan Geats lebih terfokus pada tembakan pistol magnum putihnya. Terlihat dari setiap kali ia mengelak dari pukulan tongkat para Bugster itu, ia langsung memberondong Bugster-bugster tersebut dengan tembakannya. Sampai pada akhirnya, para Bugster tersebut meledak hancur.
"Hei kau yang ada disana, bisa bantu aku?" teriak Ex-Aid sambil melihat ke arah Geats setelah ia menghindari pukulan Salty yang bertubi-tubi.
Geats mengambil kuda-kuda setengah rendah sambil memutar-mutar stang motor yang merupakan kepala sabuknya hingga berkali-kali mengeluarkan api dari tempat pembuangan gas kepala sabuk tersebut. Tak lama, Geats melompat, lalu meluncur ke arah Salty.
Terkena telak tendangan Geats di punggungnya, tubuh Salty pun meledak. Di ledakan tersebut muncul lambang ukiran kepala rubah.
"Percobaan pertama gagal," ucap seorang pria berponi samping dan berjas hitam dari kejauhan. Dia adalah 'Dan Kuroto'.
"Terimakasih sudah menolongku." Lisa menghampiri Geats yang telah kembali ke wujud Kai dan Ex-Aid yang telah kembali ke wujud seorang pria berjas dokter bermuka 'ramah' dengan kaos dalam warna kuning.
"Sama-sama. Aku Hojo Emu. Panggil saja Emu," ucap si pria berjas dokter.
"Aku Lisa," balas Lisa. Ia kemudian menatap Kai. "Lalu, kau siapa?"
"Kai," jawab Kai.
"Baiklah, karena kalian telah menolongku, kalian berhak dapat kue!" seru Lisa.
Emu mengerutkan dahinya. "Kue??"
Lisa mengangguk. "Ayo kita ke rumahku! Aku baru saja membuat kue."
"Wah aku sedang buru-buru. Bagaimana kalau dia saja," Emu menunjuk Kai.
"Oh ya sudah." Lisa mengangguk. "Kai, ayo!" Ia pun menggandeng tangan Kai saat Emu beranjak pergi.