Ketukan terdengar di pintu dan Eli langsung berdiri tegak.
Itu hanya berarti satu hal. Utusannya telah kembali. Lagipula, utusannya adalah satu-satunya yang pasti tahu dia berada di sini. Ruangan ini bukanlah studinya, melainkan ruangan acak yang dipilihnya untuk bersembunyi dari Donna-nya sampai ia berhasil mencapai tujuannya.
Ia tahu jika ia berbicara dengannya, ia akan entah bagaimana membocorkan rencananya dan dia akan memohonnya untuk tidak melakukannya. Dia tidak akan mengerti mengapa dia perlu dihukum, apa yang akan mendorong yang lain untuk melakukan hal yang sama jika ia dibebaskan.
Dia akan memanipulasi simpatinya menjadi pidato yang bagus dan dia tidak akan punya pilihan selain setuju atau bertengkar dengannya setelah dia selesai.
Itu akan membuat semuanya jauh lebih sulit.
Sulit baginya menolaknya.
Pintu itu sedikit berderit saat didorong terbuka.
