Belladonna terhuyung-huyung melepaskan diri dari genggamannya, meninggalkannya di podium, sementara dia melihat sekeliling pada tamu-tamu dan keluarga yang tiba-tiba menjadi diam tak bergerak di sekitar mereka, wajah mereka yang tadinya tersenyum bahagia kini tak lagi, begitu pula terkejut dan helaan nafas tak terdengar dari mulut mereka yang mengisi kuil karena apa yang telah dilakukan pengantin wanita cantik kepada pengantin pria yang tak menduga.
Mereka tiba-tiba beku.
Semuanya.
Pandangannya kembali terarah ke Lytio, yang sedang menyapu jari dengan lembut di luka di wajahnya, darah menetes turun lehernya dan lenyap ke dalam kerah jubah pernikahan putihnya. Sikapnya, tidak berubah.
Melihat darah, dia menatap ke arahnya, dengan ekspresi tak terbaca di matanya yang kosong. Seharusnya dia merintih kesakitan secara total, tetapi dia tidak. Untuk seseorang dengan luka besar, segar, dan berdarah, dia terlalu tenang.