Dia menelan ludah.
Meskipun hujan mengguyur di luar, tiba-tiba terasa panas.
Sangat panas.
Ketika dia berbicara lagi, suaranya hampir tak terdengar dan meskipun dia tak bergerak sedikit pun mendekat, dia masih bisa mendengarnya.
"Tenanglah. Kamu salah kamar." Dia tersenyum ringan lalu berdiri tegak, berjalan menjauh dari tempat tidur untuk tidur di sofa meski seperti yang Belladonna katakan, tempat tidurnya cukup besar untuk mereka berdua tanpa bertabrakan.
Itu hanya asalkan masing-masing dari mereka tetap di sisi mereka.
Butuh waktu sebelum jantung Belladonna melambat dari debaran liar itu, sehingga akhirnya dia bisa tertidur. Hampir seolah-olah itu tidak akan pernah berhenti, tapi pada akhirnya itu berhenti dan kelopak matanya tertutup dengan mudah.
Sekali lagi malam ini, dia tidur.
Hanya kali ini, dia merasa aman.
***
Belladonna tidak pernah menduga bahwa pergi ke kamar Raja akan berubah menjadi kebiasaan, tapi ternyata memang begitu.
