BERKUALITAS TINGGI UNTUK DEWASA 18+; JIKA ANDA SIAP UNTUK MENGAMBIL RISIKO MEMBACA BUKU EROTIK DENGAN DETAIL YANG MENYELURUH, MAKA LANJUTKAN.....
(18+)"Tolong dokter, tolong entot aku tolong". Ann memohon.
Tangannya diborgol di bawah lututnya yang membuat kakinya tergantung di udara.
Markus memperhatikan kemaluannya yang terbuka lebar untuk pandangan mata. Kontolnya mengeras dan mencoba melepaskan diri dari celananya tetapi ia mencoba menekan keinginannya saat ia menatap lubang basahnya yang penuh dengan nafsu.
"Tolong sentuh aku dokter, tolong sentuh aku di sana dokter itu sakit sekali.....". Ann memohon, dia mencoba menyentuh kemaluannya tapi borgol di pergelangan tangannya menghalanginya.
Markus tersenyum, dia melangkah ke tempat tidur di mana dia diletakkan di tepi tempat tidur dan mencangkung. Wajahnya, menghadap ke vaginanya yang bengkak saat ia menjaga kontak mata langsung dengan lubang basah merembesnya.
"Ahhh... dokter sentuh aku... sentuh aku tolong....". Ann memohon saat ia merasakan napas hangatnya menerpa kemaluannya. Napasnya mempercepat dan puttingnya mengeras sebagai reaksi. Dia terangsang secara seksual sehingga dia menginginkan jari-jarinya untuk menyentuhnya.
"Kamu yakin kamu ingin aku menyentuhmu?". Markus bertanya dengan suara serak. Itu membuat merinding di tulang belakangnya. Dia membungkuk ke belakang dan menutup matanya dengan erat.
"Sentuh aku tolong... sentuh aku... Aku ingin jarimu di lubang bajinganku, aku ingin kamu entot aku dengan jari-jari tebalmu itu, aku ingin kamu sedot aku sampai kering sampai aku berteriak namamu". Ann berteriak keras dengan suara bergetar. Kakinya gemetar saat dia mendambakan dia untuk melepaskan jarinya ke dalam kemaluannya.
"Kamu yang memintanya". Markus berkata saat ia memasukkan dua jarinya ke dalam mulutnya, menghisapnya dengan air liurnya sebelum mengeluarkannya. Dengan dua jarinya, ia menepuk kemaluannya dan itu membuat suara kecipak saat cairannya bocor keluar dari lubangnya.
Ann berteriak saat ia mengepalkan kakinya dengan mata tertutup, dia mencoba mengulurkan tangannya untuk menyentuhnya tapi borgolnya menghalangi.
"Tolong dokter, tolong entot aku". Ann memohon dengan air mata yang mengalir dari sisi matanya.
Dia tidak menggerakkan tangannya, dia membiarkannya di kemaluannya. Dia menekan jarinya ke dalam kemaluannya dan cairannya menyembur keluar dari lubangnya.
Ann menggenggam tangannya menjadi kepalan tangan saat dia mengerang lebih keras sambil membuka mulutnya lebar-lebar dan mulai terengah-engah mencari udara.
INI HANYA AWAL DARI "DOKTER SEKS (SUBMISSIVENYA)18+"
KIAT MENGINGAT BAGAIMANA SEMUANYA DIMULAI.
PENGANTAR;
Saya Ann hamburger. Seorang pecandu seks. Maksud saya, saya suka berhubungan seks. Dan saya penggemar hubungan singkat semalam.
Orang tua saya dan mantan pacar saya berpikir saya terkutuk tapi tubuh saya hanya sangat sensitif.
Semuanya menyenangkan bagi saya tetapi saya mulai berpikir bahwa, mereka mungkin benar. Jadi teman baik saya, Silver, memperkenalkan seseorang kepada saya—Seorang dokter seks, Marcus Morris. Dia bilang dia adalah harapan terakhir saya.
Pertanyaan saya, apakah saya benar-benar terkutuk? Bisakah seorang dokter seks membantu saya berhenti menjadi pecandu seks?
Yah, lewatilah halaman-halaman ini dan baca cerita hidup saya.
Nuansa Ann...