"Sedang dingin. Ayo kembali," tiba-tiba Reiner berbicara saat dia bangkit.
Setelah merapikan barang-barang kami dengan cepat. Dia membungkuk lagi menunjukkan bahwa aku harus naik ke punggungnya. Kali ini aku tidak ragu-ragu saat perlahan-lahan naik ke punggungnya. Dia menggendongku kembali ke mobil seperti perjalanan kami kesini. Sama seperti perjalanannya kemari, aku memejamkan mata sepanjang perjalanan. Aku masih benci hutan yang gelap.
Perjalanan kembali ke rumah besar sedikit lebih lama dari yang kukira. Tak lama setelah masuk ke mobil, hujan mulai turun. Aku merasa sangat beruntung karena hujan tidak turun saat kami masih di hutan. Itu pasti akan merusak segalanya bagi kami. Sepertinya aku masih memiliki sedikit keberuntungan di sisiku.
"Bagus sekali hujan tidak turun saat kita masih di luar. Rupanya kita cukup beruntung," kataku sambil tersenyum pada Reiner.