Charlie lah yang keluar.
Dia mengenakan jas trench berwarna khaki dan sepasang kacamata dengan bingkai sempit. Temperamennya yang lembut membuat penampilannya yang tampan semakin mempesona.
Charlie berkata lemah lembut, "Saya percaya bahwa Yvette adalah orang yang kamu butuhkan."
Charlie adalah saudara tiri Shermie, dan mereka berdua memiliki hubungan yang baik.
Shermie mengangguk dengan senyuman.
Efek tes suara tadi sungguh menakjubkan. Sepertinya gadis ini adalah seorang jenius.
Dia melanjutkan, "Kenapa kamu tidak menyapa dia tadi?"
Charlie menjawab dengan nada ringan, "Tidak perlu."
Dia tidak ingin dia menjadi terbebani.
"Sudahkah kamu menemukan Cinderella-mu?" Shermie menertawakannya.
Charlie selalu menjaga jarak dengan wanita selama bertahun-tahun ini, dan ini adalah kali pertama dia sangat hati-hati dengan seorang gadis.
"Tapi di riwayat hidupnya menunjukkan dia sudah menikah. Jangan bilang kamu ingin jadi pria idaman wanita lain." Shermie mengerutkan dahi.