Wajah Lance tampak serius.
Marvin terkejut dan berkata, "Aku ingin melihat apa yang bisa kamu lakukan."
Lance mengerutkan kening.
"Berlakulah seenaknya seperti yang selalu kamu lakukan," kata Marvin.
Lance tidak mengucapkan sepatah kata pun, dan Jamie tidak tahan untuk terus mendengarkan, jadi dia langsung menunjukkannya.
"Dia bilang bahwa Yvette menyukai kamu."
"Apa-apaan?" Marvin terkejut. "Kamu tidak tahu?"
Bibir Lance melengkung menjadi senyum mengejek, yang kemudian membeku di wajahnya.
"Kamu berpikir terlalu jauh. Aku bukan orang yang dia suka!"
Lance berkata dengan tegas, buku jarinya memutih saat dia memegang gelasnya.
Dia teringat ekspresi Yvette saat dia menghadapinya karena Charlie.
Kemudian Lance ingat bahwa Yvette sudah memiliki pria lain di hatinya selama dua tahun terakhir.
Semua ini seperti batu besar yang menindih hati Lance, menekannya sampai dia tidak bisa bernapas.
Ini adalah penghinaan bagi Lance!
Dia ingin mematahkan leher Yvette dan Charlie.
