Dia menciumnya dengan penuh gairah.
Yvette merasakan bibir lembutnya dan mencium aroma maskulinya.
Lance mengencangkan genggamannya di pergelangan tangan Yvette, tanpa niat untuk membiarkannya pergi.
Tak dapat melepaskan diri, Yvette menjadi cemas.
Hatinya berdebar kencang. Nafas mereka bercampur.
Hanya ada satu hal yang bisa ia pikirkan.
Gila.
Lance itu gila.
Tiba-tiba, aroma maskulin itu tergantikan oleh bau karat.
Itu adalah darah.
Yvette merasa dia akan menjadi gila. Pikirannya dipenuhi oleh pikiran-pikiran yang membuatnya lumpuh.
Lidah Lance menekan lidahnya saat dia mencium Yvette dengan dalam.
Keduanya membuka mata mereka. Tatapan Yvette bertemu dengan tatapannya.
Dia berusaha untuk kabur, sementara dia mempertahankan posisinya di sampingnya.
Saat Lance sedikit melonggarkan setelah ciuman panjang, Yvette menggigit bibir bawahnya tanpa ragu-ragu.
Rasa sakit membuat Lance melepaskan cengkeramannya.
Namun, pandangannya masih tertuju padanya.