Lima jejak jari merah segera muncul di wajah tampan Lance.
Lance merasa dirinya hampir meledak. Amarah di dadanya menggelegak.
"Yvette!"
Dia menampar wajahnya lagi. Dia bertanya-tanya apakah dia terlalu memanjakannya.
Namun, itu bukanlah akhirnya. Detik berikutnya, Yvette mengangkat tangannya, ingin menamparnya lagi dengan kejam.
Lance meny intercept tangan Yvette di pertengahan jalan. Tangannya menghantam punggung tangan Lance.
Suara tamparan itu sangat tajam. Jelas, dia menggunakan seluruh kekuatannya.
"Kamu gila!"
Urat di dahi Lance membengkak saat dia memegang pergelangan tangannya, ingin memberi pelajaran padanya.
Dia ingin menjelaskan bahwa tidak seorang pun berhak menampar wajahnya.
Namun, tepat saat dia hendak bergerak, dia menyadari bahwa pergelangan tangan langsing di tangannya bergetar tanpa henti dan tidak terkendali.
Mengapa?
Dia menengadah dan bertanya dengan bingung, "Tanganmu..."