POV Kayla
Ketika kerentanan dan air mata saya tiba-tiba terpapar dalam cahaya yang terang, saya tidak bisa tidak merasa sedikit malu. Saya berusaha untuk melepaskan diri dari pelukan Harrison.
"Jadi... sepertinya masalah di antara kita sudah selesai sekarang, kan?"
"Menurut saya, belum sepenuhnya."
Harrison berjalan mendekat ke saya dengan keseriusan yang dibuat-buat, menarik saya kembali ke dalam pelukannya. Dia kemudian membungkuk, suaranya yang dalam dan menawan terdengar di telinga saya.
"Saya masih berharap Anda bisa mencoba menggunakan metode lain, seperti..."
Tanpa diduga, Harrison menjulurkan lidahnya dan dengan cepat menjilat bagian belakang leher saya. Saat lidahnya menyentuh kulit saya, saya gemetar seolah terkena arus listrik.
Memanfaatkan kebingungan saya, Harrison meraih dan membuka kancing mantel saya. Mantel itu mengambang ke lantai, memperlihatkan gaun tidur sutra yang saya kenakan.
