POV Kayla
Aku menoleh bersamaan dengan tatapan Harrison dan menangkap kilasan Donald Rufus yang berjalan mendekat, dengan raut wajahnya yang sombong terpampang jelas. Segera saja aku mengalihkan pandangan dan melepaskan dengus dingin.
"Tuan Rufus."
Suara Harrison tanpa kehangatan, tapi kerutan di dahinya mengkhianati rasa jijiknya terhadap Donald.
"Saya rasa kita belum cukup akrab untuk saling memanggil dengan nama."
Mungkin dengan dukungan pengaruh baru yang didapatnya, keberanian Donald tampaknya telah bertambah.
Dia berdiri dengan sombong di hadapan Harrison, dan bahkan ada nada tantangan dalam suaranya.
"Tapi aku tidak melihatnya demikian, Harrison. Karena kau telah datang ke rumah saya, itu berarti hubungan kita sudah cukup dekat, bukan?"
Pandangan mata Donald berkeliling, dan bahkan ia sempat memandangku dengan nafsu, sambil tersenyum dengan sinis.
Harrison, melihat itu, langsung berdiri di depanku, dan tatapannya kepada Donald seketika menjadi gelap.
