*Shelby*
Jalur menuju titik tertinggi di pulau adalah tanjakan yang tak henti-hentinya, setiap langkah adalah perjuangan melawan gravitasi dan semak belukar. Aku bisa merasakan otot-ototku terbakar oleh usaha keras saat Lin, Aubrey, dan aku mendorong menuju apa yang kami harapkan sebagai keselamatan di dataran yang lebih tinggi. Jantung pulau itu seakan berdetak di dalam rerimbunan alam liar, rahasia-rahasia yang berbisik dari setiap kolom yang hancur dan lengkungan yang runtuh yang kami lewati.
"Lihat ini," panggil Lin, suaranya penuh dengan kagum saat dia mengikuti jalur merambat di sekitar wajah batu yang terkubur setengah di dalam tanah.
Aku berhenti sejenak, napasku terengah-engah, dan takjub melihat bagaimana alam telah merebut kembali reruntuhan itu, mengubahnya menjadi bukti apa yang bisa dilakukan Bumi jika manusia membiarkannya bebas beraksi. Sungguh luar biasa melihat sejarah yang hidup tergelar di depan kami.