*Michael*
Saya berdiri, dikelilingi oleh rangka bangunan yang kelak akan menjadi spa canggih, dengan papan klip di tangan. Suara gemuruh dan whir alat-alat konstruksi mengisi udara—tanda kemajuan yang dinanti-nanti—orang akan berpikir begitu.
"Hey, Michael! Kunci inggrisku hilang," gerutu salah satu kontraktor, alisnya berkerut dalam kebingungan. "Sumpah, tadi ada di sini."
"Milikku juga," sahut yang lain, menepuk-nepuk sabuk alatnya seolah-olah alat yang hilang bisa muncul kembali secara ajaib.
"Perhatikan peralatan kalian, teman-teman," teriakku, berusaha menjaga ketertiban.
Sepanjang hari itu, hal-hal kecil tampak salah terus-menerus. Bukan hanya kunci inggris yang hilang; meteran, bor, bahkan gergaji berat hilang tanpa jejak. Berjanji untuk menyelidikinya nanti, saya kembali ke rencana saya, menandai tugas yang telah selesai.