*Shelby*
"Aku akan membuatmu hamil," kata Michael, perlahan mendekat ke arahku. "Sekarang juga. Bagaimana menurutmu tentang rencana itu?"
"Ayo kita punya bayi," Jawabku tanpa napas.
Bibir Michael merebut bibirku, dan aku lupa akan semua amarah yang kusimpan sejak awal malam itu. Semua hilang dari dunia kecuali Michael dan aku. Aku membalas ciumannya dengan keras, menggigit bibirnya sebagai hukuman atas semua yang telah dia lakukan padaku hari itu.
Dia menggeram lembut dan melingkarkan lengannya di sekitar tubuhku. Segera saja kulepaskan kakiku mengitari tubuhnya, menekanku kepadanya. Aku bisa merasakan otot perutnya menegang, bahkan lewat kain kemeja kancingnya.
Dia melangkah beberapa langkah sebelum melemparku ke ranjang kami. Aku hampir tidak sempat mengumpulkan diri sebelum dia merangkak di atas tubuhku, merobek kancing kemejanya. Aku menggenggam ujung kemejaku dan melemparkannya tanpa upacara ke lantai.
"Kamu cepat sekali," godaku, dan bibir Michael membentuk senyum miring.