*Shelby*
Di hari terakhir kami di laut, airnya sangat bergelombang dan kami semua merasa mual sedikit. Sebagian besar hari itu kuhabiskan di tepi kolam, menonton air bergeser dari satu sisi dek ke sisi lain. Gerakan kolam itu seirama dengan isi perutku, dan aku bukan satu-satunya yang berjalan di sekeliling dek dengan wajah sedikit kehijauan.
Kami semua sangat gembira ketika yacht merapat di rumah pantai Michael di Bahama keesokan paginya. Matahari terbit di atas puncak rumah tersebut dan membuat batu putihnya bersinar seolah-olah itulah jawaban dari semua doa kami.
Pohon-pohon palem yang bergoyang mewarnai memori kenanganku akan tempat ini seolah-olah warnanya telah memudar seiring waktu, namun ketika kutatap daratan dari dek, semua kembali kepadaku dalam warna yang sempurna.
"Shelby, tempat ini benar-benar tak nyata. Kamu benar-benar pernah tinggal di sini sebelumnya?" Lin bertanya padaku, mendekat berdiri di sisiku di dek saat kru menurunkan jangkar.