*Shelby*
Saya terbangun kesiangan keesokan harinya, setelah tertidur di pelukan Michael pasca kita mandi bersama. Masih ada sedikit pasir di antara helai rambut saya, tapi malam itu begitu ajaib hingga saya tidak keberatan.
Sampai saya mendengar Michael berbicara di telepon di kamar mandi.
"Ini pesta, Calvin. Ajak siapa saja yang kamu mau."
Saya merangsek mendekat dan mencengkeram pinggangnya, membuatnya terkejut.
"Saya harus pergi. Sampai jumpa nanti malam," katanya ke telepon, meletakkannya di meja dekat wastafel, dan memeluk saya.
"Pesta apa yang kamu bicarakan?" tanya saya, mengacak-acak rambutnya untuk melihat apakah situasinya sama seperti saya. Tapi tidak ada pasir di sana, sih.
"Saya pikir akan bagus untuk mengundang rekan kerja dan teman-teman. Saya ingin semua orang tahu tentang pertunangan kita yang resmi. Orang-orang yang saya sukai, tentu saja." Michael mencium dahi saya. "Kalau kamu tidak keberatan, tentunya."