Ethan...
Ini adalah nama yang terukir dalam tulang-tulangku. Orang yang tidak akan pernah kulupakan, tidak peduli apakah aku ada di dunia ini atau tidak.
Aku menarik napas dalam-dalam dan mempertimbangkan apa yang dia minta dariku. Aku sempat berkesempatan mengucapkan selamat tinggal pada anakku. Aku akan memberi tahu Vicky dan Georgia betapa aku mencintai mereka dan menghargai pertemanan mereka.
Apa, jika ada, yang ingin kukatakan kepada Ethan?
Aku berhasil menggelengkan kepala sedikit. "Tidak," sahutku.
Mata Georgia terbelalak lebar, seolah dia sangat sedih untuk saudaranya. Namun, melihat aku memudar, dia tidak mendesak.
Aku berbisik, "Aku sudah memberi tahu dia semua yang perlu kukatakan."
"Kamu sudah?" dia bertanya, berlutut di sampingku sekarang.
"Ya," sahutku. "Katakan padanya… katakan padanya jika dia tidak yakin apa yang harus dipikirkan… bagaimana memaknai perasaanku kepada dia… katakan padanya untuk membaca surat itu lagi."
