**Sudut Pandang Madalynn**
"Aku ada berita untukmu," bergoyang dalam pangkuan Behar, aku merasakan ereksinya mengeras sebelum dia memutar tubuhku sehingga aku melintang di atasnya.
"Baik atau buruk?"
Aku menggelinjang dalam kenikmatan ketika dia menciptakan lebih banyak gesekan. Jarinya membelai puttingku yang mengeras.
"Tebak?" Aku menjilat bibirku dan membelai keinginannya yang keras.
"Sepertinya kamu butuh hukuman." Dia tersenyum sembari mendorong punggungku ke belakang dan memasukkan puttingku yang keras ke dalam mulutnya. Ereksinya yang tebal terbungkus kain namun menekan inti basahku yang sangat lembab.
"Oh Tuhan–" Aku merintih sekali lagi. "Ambil aku. Aku tak tahan lagi."
"Aku kira kamu ingin memberitahuku sesuatu?" dia menggoda, membuat desahan keluar dari bibirku. Jarinya menyusup di antara kakiku dan mulai menggosok tonjolan sensitifku.
"Kamu sangat tidak adil–" Aku teriak, merasakan kesenangan meningkat. "Aku menginginkanmu."