Partikel debu berdansa melawan sinar cahaya yang masuk melalui jendela yang terbuka. Saya membuka mata perlahan, masih merasa linglung.
Apa yang terjadi padaku tadi malam? Ya... Saya minum pil itu, lalu Ethan datang, dan kemudian...
Kami bercinta. Pertama kaliku.
Kenangan mulai mengalir kembali kepadaku. Rasanya seperti mimpi di luar imajinasi terliarku. Seperti menonton film melalui jendela yang buram, kecuali rasa sakit dan kenikmatan yang sangat nyata sehingga saya tahu ini bukan mimpi.
Sinar matahari terlalu terang. Saya mengangkat tangan untuk menutupi mata saat saya menyadari setiap inci tubuh saya sakit. Ada beberapa memar ringan di kulitku, dan itu mengingatkanku bahwa saya bukan lagi seorang perawan.
Dia mengklaimku...
Saya menutupi wajah dengan tangan.