Saya duduk di bangku belakang mobilku menuju ke tempat yang Thomas perintahkan supirku untuk mengantarkanku.
"Saya terkesan dengan si nekat kecil itu."
"Maksudmu apa?"
"Saya harus bilang, kalau kamu tidak menyuruh saya untuk mengawasinya dengan seksama, saya pasti tertipu olehnya."
Saya tidak merespons, menunggu dia melanjutkan.
"Dia berjualan di pasar, dan sejujurnya, produk-produknya laku keras–"
"Cepat ke intinya."
"Ya, ya, begini. Sebagian besar pelanggannya berhenti untuk berbicara dengannya sebelum mereka mengambil barang dagangannya, kecuali satu orang. Dia mengambil sebuah tas darinya dan pergi begitu saja."
Saya memikirkannya sejenak, lalu bertanya, "Sebuah tas uang?"
Thomas bersiul. "Tepat sekali! Mengesankan, bos."
Saya mengerutkan dahi. Untuk apa Rosalie memberinya uang? "Kamu tangkap orang itu? Dia bilang apa?"
"Namanya Derek. Dia mengakui bahwa dia telah memerasnya."
