Chapter 112 - Bab 111

Dia ingat dengan jelas, hari dimana dia memasang kalung padanya.

Dia begitu marah, dan dia begitu membenci penampilannya. Namun, terukir dalam pikirannya betapa cantik dan anggunnya dia saat berdiri disana dan menatapnya dengan mata yang terbakar oleh api.

Alisnya berkerut dalam kecemasan, dia memalingkan matanya darinya dan berjalan melewatinya, meninggalkan dia untuk mengikuti.

Dia mengikutinya dengan diam dari belakang, matanya memperhatikan pakaian kebesaran kerajaan yang elegan dan cara dia meletakkan tangannya di belakang punggung.

Secara tidak disengaja, dia teringat apa yang dilakukan tangan-tangan itu padanya malam sebelumnya. Pipinya memanas.

Saat mereka keluar dari Kamar Kerajaan, dia tidak sadar dia melambatkan langkahnya sampai dia berjalan tepat di sampingnya, tubuhnya hampir menyentuhnya.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS