Danika berjalan kembali ke kamarnya setelah ia meninggalkan kamar raja. Ia tidak bisa menyingkirkan kata-kata yang diucapkannya kepadanya dari pikirannya.
"Hanya untuk malam ini, aku akan menjadi rajamu dan bukan tuanmu."
Itu membuat hatinya merasa ringan, hanya dengan memikirkannya. Namun kemudian, hatinya tidak tetap ringan untuk waktu yang lama.
Bagaimana bisa dia membiarkan dirinya jatuh cinta padanya? Ia jatuh cinta begitu dalam, sehingga terasa menyakitkan hanya dengan memikirkannya.
Ia membuka pintu kamarnya untuk melihat Sally sedang duduk di tempat tidur. Ia sedang menjahit sebuah gaun, dan pada saat yang sama, tampaknya ia sedang berpikir.
"Putriku...!" Sally tersenyum padanya saat ia melihatnya berdiri di pintu.
Ia mencoba membalas senyuman tetapi senyumnya keluar dengan gemetar. Hatinya terluka terlalu banyak... seperti diremas-remas.
Senyum menghilang dari wajah Sally, digantikan oleh kekhawatiran dan panik. "Ada apa? Apakah kamu baik-baik saja, putriku?"