```
Dia adalah putri Cone. Bagaimana ini bisa terjadi?
Namun, dia melihatnya dengan mata kepalanya sendiri. Air mata yang tidak bisa dipalsukan. Tangannya yang beristirahat dengan protektif di kaki yang terluka itu bahkan tanpa ia sadari.
Siapa wanita ini? Wanita yang membuatku bisa tidur? Menjaga iblis-iblis di luar? Siapa wanita ini yang membuat Remeta keluar dari cangkangnya? Yang membuat Remeta mau menjadi lebih baik?
Siapa wanita ini yang sentuhannya tidak membuat kulitku merinding? Yang kehadirannya memberiku kedamaian? Dia sama sekali tidak mengenal wanita ini.
Dia hanya mengenal putri Cone. Putri terdahulu Danika. Budak saat ini Budak Danika. Dia tidak mengenal wanita ini. Siapa dia?
Untuk pertama kalinya beberapa pertanyaan muncul di kepalanya.