Chapter 81 - Bab 80

```

Jika informasi tersebut menembus pikirannya atau tidak, dia tidak menunjukkan reaksi apa pun. Tidak mengatakan apapun. Tidak melakukan apapun.

Dia mencari-cari apa lagi yang harus dikatakan. Apa saja untuk menarik perhatiannya dan menariknya keluar dari jurang kegelapan pikirannya.

Mengingat Raja Lucien dan cintanya terhadap rakyatnya, dia kembali bersiap untuk bicara.

"Oh, dan kemarin di kota, di jalan St. Mark menuju desa kecil Yaleh, saya dengar ada kabar baik. Tanaman mulai tumbuh setelah lima tahun tanah tidak subur!" katanya dengan penuh semangat.

Tangannya hanya semakin mengencang di sandaran kursi besar itu, keringat mengumpul di dahinya. Usahanya sama sekali tidak berhasil.

"Remeta ada di istana, Yang Mulia." Katanya padanya, tidak tahan untuk menyimpan informasi itu lebih lama lagi.

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS