Chapter 23 - Bab 22

```

Dia menjerit ketika sebuah sensasi yang tidak tertahankan tiba-tiba membanjiri dirinya, tubuhnya bergetar di bawahnya saat ia menjadi cair di sekelilingnya.

Tangannya lemas dan dia jatuh terkulai di atas ranjang, menangis keras tidak mampu mengendalikan diri sendiri. Dia terus mendorong dengan pendek dan teratur sementara perasaan itu menyapu dirinya sepenuhnya.

Lalu dia menjauh darinya dan dia terbaring di sana, mencoba menarik napas, berusaha memahami apa yang terjadi padanya. Tidak ada lagi tulang dalam tubuhnya.

Matanya memandang saat dia berpaling darinya. Dia tidak pernah melepaskan pakaiannya dengannya. Dia belum pernah melihat kemaluannya sebelumnya tetapi dia tahu itu besar dan maskulin karena cara rasanya di dalam dirinya.

Apakah juga kebenciannya terhadapnya yang membuatnya tetap berpakaian dengannya?

This is the end of Part One, download Chereads app to continue:

DOWNLOAD APP FOR FREEVIEW OTHER BOOKS