Becca.
"Oh, mereka benar-benar menggemaskan!" Madeline berkata, membuatku tersenyum lebar. Sudah beberapa minggu sejak aku mengundangnya untuk berinteraksi dengan anak-anak. Sejauh ini, semuanya berjalan sangat baik.
Aku telah gelisah sejak kamera menangkap seseorang yang tidak dikenal. Aku berkata pada diriku sendiri untuk fokus pada hal itu nanti, meskipun begitu. Madeline, mengejutkanku, melakukan banyak hal untuk meredakan stresku. Senyum ceria terpatri di wajahku saat aku berbicara dengannya. "Memang," kataku, merasakan air mata terbentuk. Beberapa menetes ke pipiku saat aku menatap Daliah.
Saat itu, balita tersebut berada dalam pelukan Madeline, dipantulkan kesana kemari. Dia menjerit tawa, yang berubah menjadi dengkuran gembira saat dia mengambil beberapa napas. Aku tidak bisa menahan diri untuk tidak tertawa bersamanya. Beberapa helai rambutnya jatuh dengan acak ke wajahnya, membuatnya tampak lucu.
