Becca.
Hari berikutnya, aku merasa sudah beristirahat dengan baik. Pikiran ku jernih dari pertengkaran yang kualami dengan James diikuti dengan seks intens yang kami lakukan untuk berbaikan.
Aku punya beberapa jam sebelum kami kembali ke pengadilan, dan dalam waktu itu, aku ingin memberikan perhatian pada Alessandro.
Aku memasuki ruang bayi, berjalan menuju buaian sambil tersenyum melihatnya. Saat itu, dia sedang tidur, damai, dengan senyum kecil.
Beberapa mainannya terlihat bersandar di sana di dekatnya, dan aku merasakan hatiku berdebar melihat bayi yang bahagia.
Hanya semenit kemudian, matanya terbuka dan tertuju padaku. Ketika dia tersenyum, dunia ku menyala.
Anak kecil itu terkekeh dan meraih ke arahku, membuat gerakan mencengkram. "Sial! Sial!" katanya, membuatku mengerutkan kening, tersenyum getir, dan menggelengkan kepala.