Mataku membelalak dan tubuhku mendadak kaku saat dia mulai mengikat pergelangan tanganku bersama-sama menggunakan dasinya. Insting dan perasaan hatiku memang benar saat memberi tahu bahwa dia tidak sekedar melepas pakaiannya. Aku bertanya-tanya apakah ini kegemarannya sebelum akhirnya mengeluarkan tawa kecil. Seharusnya aku sudah tahu bahwa aku tidak akan seberuntung itu. Tepat seperti yang telah kupikirkan sebelumnya, akan menjadi keberuntungan yang luar biasa jika seks yang kasar dan agresif adalah batas dari selera seksualnya.
"Saya pikir saya harus mulai berteriak..." aku menyatakan saat dia selesai membatasi pergelangan tanganku bersama-sama.