Rasa nyeri yang tumpul mengisi diriku saat pikiranku mencoba memahami apa yang dikatakan Caleb. Mereka berdua benar-benar sudah kehilangan akal sehatnya.
Bagaimana bisa hidupku berubah seperti ini?
Yang aku inginkan hanya kedamaian, namun aku terpaksa terlibat dalam masyarakat yang terbelalang yang menganggap menyandera orang sebagai cara untuk memperbaiki masalah mereka.
"Caleb, mengapa?" tanyaku lembut, mencoba memahami bagaimana pria manis yang pernah kutemui itu bisa begitu kejam terhadapku. "Ini semua konyol. Kamu harus membiarkan aku pergi."
"Aku sudah memberitahumu mengapa. Apa yang tidak kamu mengerti dari itu?" dia memotong, matanya menyipit ke arahku.
"Aku tidak mengerti, mengapa aku...?" Aku mencari bagian dari dirinya yang dapat melihat alasan, "Aku mengerti kalau kamu memiliki masalah dengan mereka, tapi aku tidak pernah melakukan apa pun padamu."