Pov Ivy
Bunyi air menetes dari pipa membangunkanku dari tidur. Pikiranku kabur karena kurangnya makanan dan udara bersih. Aku telah mencoba menghubungi para pemuda, berusaha semampuku untuk menunjukkan atau memberitahu mereka di mana posisiku, namun pikiranku tak terdengar.
Apakah ini yang harus kutunggu? Kehidupan dengan hanya cinta dan perhatian palsu.
Mengumpulkan seluruh tenagaku ke depan, aku duduk dan mencoba memahami keadaan sekitarku. Dinginnya metal belenggu di pergelangan tanganku beradu dengan lantai basah yang keras, menarik perhatianku pada kaitan di lantai.
Andai saja ada sesuatu untuk membuka baut ini.
'Hale.' Aku memanggilnya lagi dalam pikiranku saat aku mencabik belenguanku. 'Tolong bicara padaku.'
Seberapapun banyaknya aku mencoba, tangisan ku tidak dijawab. "Aku harus keluar dari sini."
"Aku akan lakukan apa yang kuinginkan!" suara menggelegar Caleb datang dari atas.