Setelah tertangkapnya Roberto Vincent kini keluarga Vincent makin melemah, keluarga Vincent pun di habisi satu persatu mulai dari sang Adik, Kakak, bahkan seluruhnya tanpa terkecuali, beberapa hari pun berlalu, seseorang terlihat sedang memandangi rumah keluarga Vincent dan dia terlihat di belakang baju orang tersebut terdapat sebuah emblem, emblem tersebut berbentuk lambang V yang di padukan dengan salib terbalik.
disatu sisi keluarga Arganta terlihat sedang melakukan rapat penting tentang pewarisan tahta keluarga, Jorge sebagai anak tertua menganggap jika perang itu akan mendapatkan banyak manfaat.
'perang memang bukan pilihan terbaik, tetapi perang memiliki banyak manfaat' ucap Jorge dengan gagah.
'pemikiran yang buruk, benar benar buruk' ucap Joseph.
seketika suasana di dalam ruangan tersebut menjadi mencekam dan mengerikan, ketika Jorge ingin memukul Joseph tiba tiba seseorang datang dan menghajar mereka berdua.
*dugg...* suara pintu di tendang.
'berandal bodoh!' ucap seseorang tersebut.
ternyata dia adalah adik laki laki dari Jorge dan Joseph, dia bernama William Arganta, dia baru saja pulang dari luar negeri dan terlihat penampilan dia yang sangat mencolok dengan anting di kupingnya, dan dia lebih sering menggunakan baju jas berwarna hitam yang di padukan dengan baju putih.
'bodohnya kalian memiliki visi dan misi yang konyol' ucap William.
Jorge dan Joseph pun seketika terdiam dan tersadar jika perang bukan segalanya, William menegaskan jika dia tidak akan mencampuri urusan keluarga Arganta lagi, dan William berpesan agar keluarga Arganta tidak terpecah belah menjadi 2 kubu.
'sekarang terserah kepada kalian semua sebagai Arganta, aku tidak akan mencampuri urusan kalian semua.' ucap William dengan lantang.
William terlihat sangat kesal dan kecewa jika keluarga Arganta akan di gantikan oleh dua orang kandidat penggila perang, selama 9 generasi keluarga Arganta selalu terlihat paling tenang dari semua keluarga Mafia, karna itulah keluarga Arganta di segani, William adalah seseorang yang sangat cinta damai, tidak seperti kedua kakaknya yang pencinta perang.
ayah Arganta sudah yakin dengan pilihannya dengan memberikan tahta kepada siapa, dan rapat Arganta pun selesai dengan keputusan dari ayah Arganta, Jorge dan Joseph terlihat panik dikarenakan mereka tidak tau pasti siapa yang akan menjadi pemimpin keluarga Arganta selanjutnya, setelah selesai rapat tersebut William terlihat menyendiri di kamarnya.