Namaku adalah Angga Pendragon. Tedengar keren bukan? Ya itu namaku setelah aku menggantinya. Dulu namaku adalah Angga... Hanya itu! Tipikal nama orang Indonesia. Bukankah begitu? aku adalah orang Indonesia yang tinggal di Jepang sekarang.
" Aku adalah seorang yang berumur 22 tahun dan tampan muahaha. Ya aku sangat tampan.... kata ibuku."
Aku mengganti namaku karena sudah tinggal di sini lebih dari dua tahun, jadi menggunakan nama belakang 'Pendragon' biar terdengar keren! Itu saja alasanku. Mungkin jika ada alasan lain orang-orang disini sering memanggil nama belakang mereka jadi aku menambahkan nama ini.
Disni aku kira akan ada kejadian seperti di anime-anime dapat cewek cantik atau sesuatu kejadian tak terduga, tapi kenyataannya malah seperti robot. Bangun pagi kerja sampai sore dan setelah itu tidur. Selalu mengulang.
-kling- suara bell toko yang menandakan ada pelanggan datang
"Selamat datang di toko kami!"
Seorang turis? Wow... Ini pertama kalinya aku melihat seorang wanita dengan rambut pirang yang indah dan sangat menawan. Suasana sekitar seketika berubah menjadi ...hangat?... Ini sangat mirip dengan sebuah kehangatan di dinginnya malam. Aku memegang dadaku, dan entah kenapa hatiku berdegup kencang. Sadarlah!
Wanita itu berdiri didepan pintu, dia melihatku seolah melihat sesuatu, sesuatu yang hilang dari di Tapi apa itu? Kelopak mata biru indah itu seakan menusuk hatiku. Aduh aku jadi gugup. Aku salah tingkah dan secara reflek aku mengangkat tanganku dan berkata pada wanita itu.
"Ma-maaf nona pintunya tertutup! Uh... Mungkin bisa geser sedikit?"
Oh!! .... Aku mengatakannya apakah itu terdengar aneh? Apakah dia akan menganggap ku aneh. Tubuhku bergetar grogi hanya karena bicara dengan wanita?.
"Oh maafkan aku"
Wanita itu berjalan masuk ke toko. Akhirnya aku bisa tenang, meskipun wajahnya tertutup masker tapi aku yakin sekali bahwa ia sangat cantik, terlihat dari postur tubuh dan suaranya.... Tapi kenapa wanita itu melihatku terus? Aku sedikit grogi.
"Hei Pendragon sang satria naga!! Sudah saatnya raja ini yang bekerja hahaha!"
Ugh... Akhirnya dia datang juga. Ini Kira Satoru dia adalah teman pertamaku saat aku disini, dia agak gila tapi aku tak membencinya.
"Bisa diem gak lu kampret.. sudah ku bilang jangan panggil nama itu didepan umum bangke!!"
"Hoho sang ksatria naga marah"
"Sudahlah ini cepat pakai! Aku mau pulang dan tidur"
Aku menyerahkan baju kepster ke Kira dan dia menyipitkan matanya senyum mengejek sambil menepuk-nepuk pundakku.Yah aku hanya balik tersenyum paksa, bibirku tertarik tipis. Seperti biasa tersenyum ..
××××
-Beep- Beep- Clack
"Ughh... Sudah pagi lagi. Hoaaam"
Hari ini libur kerja sampai 4 hari! Entah kenapa boss menyuruh semua karyawan libur, mungkin ini hari spesial baginya? Berjalan ke kamar mandi dan siap melakukan aktivitas lainnya.
Aku ingat bahwa semalam aku dan Kira makan ramen di pinggir jalan. Mungkin sangking lelahnya aku langsung pulang dan tidur saat itu juga ketika sampai di apartemen ku.
-keresek-
"Berita hari ini , sebuah benda aneh ditemukan di dekat gunung Fuji! Benda ini terlihat sangat asing dan para-"
"Huh berita pagi-pagi nonton berita? Gak dulu lah ya."
Dari dulu memang aku tidak suka berita karena ini membosankan, lebih baik ganti channel anime atau tayangan yang menghibur.
"Uwah... Ini bagus kayaknya!"
Aku menonton hiburan di tv sambil makan ramen instan yang panas, ku seduh dan makan secara perlahan, terasa enak. Ditambah minuman susu sehat yang segar ku teguk perlahan. Aku ingin berteriak 'uwah ini sungguh nikmat' sayangnya tak bisa karena di apartemen ini kecil dan akan menggangu yang lainnya.
"Berita pagi dari TokyoTV, sebuah benda misterius ditemukan di tengah kota Akihabara, juga di informasikan bahwa itu juga ada didekat gunung Fuji"
"Huh kenapa banyak sekali berita pagi ini? Uh sudah waktunya saatnya bersiap jalan-jalan lagi yuhuu!"
Aku bergegas mengganti pakaian ku dan segera mungkin sampai di Akihabara pagi. Aku ingin menikmati liburan ini ke kota yang ramai penuh dengan wanita cantik... Siapa tau aku bertemu dengan nona yang kutemui kemarin kyaaaahhhh...
Aku berjalan dilorong apartemen ku menuju tangga dan kakek Taro memanggil ku. Kakek Taro adalah tetanggaku yang baik, saat pertama kali kesini dia mengenalkan tentang apa yang boleh dan tidak boleh, dia juga selalu berbagi makanan kepadaku.
"Angga mau kemana?"
"Oh kakek! Aku mau ke Akihabara untuk jalan-jalan seperti biasa"
Aku tersenyum dengan lebar dengan penuh semangat, dan tanganku tak bisa diam saking semangatnya.
"Bukankah kau mendengar berita yang disampaikan tadi? Kita tak boleh ke Akihabara dan juga gunung Fuji katanya. Disana juga ada banyak tentara dan pihak berwenang lainnya."
"Huh! Benarkah?"
Aku memiliki rencana untuk membeli mie ramen isntan diskon terenak, jadi tidak sabar. Jika aku tidak kesana sekarang aku akan telat, mungkin itu hanya acara cosplay atau apapun itu. Jadi tak masalah!
-Beep- Beep-
"Gawat aku telat!! Maaf kek aku pergi dulu"
"Hati-hati"
Aku berlari sekencang mungkin untuk pergi ke kota, jika telat mungkin aku tidak akan kebagian mie itu. Aku melangkah sangat cepat dan mengayunkan kedua tanganku seolah pelari profesional setiap hentakan kaki ketanah terasa sangat melelahkan dan nafasku terengah-engah, tapi tak masalah demi ramen instan.
"Fiuh, akhirnya sampai juga"
Aku berkeringat dan masih terengah-engah karena berlari, entah kenapa hari ini agak sepi? Apakah karena hal yang diberitakan tadi pagi? Biasanya ramai di jam-jam sibuk seperti ini.
Tanpa pikir panjang aku duduk di kursi kosong kereta, ini benar-benar tidak ada satupun manusia yang terlihat sungguh aneh. Ini membuatku sedikit merinding.
Aku terlalu sibuk dengan hpku sampai-sampai tak terasa perjalanan sudah tinggal sedikit lagi sampai di tujuanku, senang sekali rasanya seperti jadi Ironman.
Aku bersandar di jendela pandanganku mengarah ke kota yang sebelumnya aku kunjungi juga, namun ada yang aneh! Sebuah patung tinggi menjulang ke langit, dengan warna abu-abu yang membentuk sebuah... Manusia?
Itu memegang sebuah buku kedua matanya tertutup ukiran kain dan ada 2 sayap di belakangnya. Apa itu?
Apakah ini event atau sesuatu? Tidak pernah ada sesuatu seperti itu sebelumnya. Bahkan jika memang event, aku yakin itu terbuat dari batu dan tidak mungkin bisa di tengah kota seperti ini.
Pandanganku tidak bisa lepas dari patung itu, ini membuat ku sedikit takut.
Makin kumandang aku melihat patung itu tersenyum meringis, tubuhku bergetar wajahku pucat seketika keringat deras muncul dari wajahku dan membasahiku.
"A-apakah mataku membohongi ku? Atau patung itu benar-benar tersenyum meringis?"
Ada sesuatu yang aneh. Sesuatu yang tak terlihat, tapi terasa menekan di sekitarku. Perasaan seperti ada yang mengawasi, membuat kulitku meremang.
Tanpa berpikir panjang, tubuhku bergerak cepat, seakan dipaksa oleh insting. Aku membalikkan badan dan menatap ke gerbong sebelah, ada seorang pria berdiri disana.
Dia memakai sebuah jaket tebal apa-apaan itu? Bukankah aku sendirian tadi. Perasaan makin tidak enak. Detak jantung ku semakin berdegup lebih cepat , insting ku mengatakan aku harus lari. Dia hanya tersenyum! Itu menakutkan... LARI... AKU HARUSS... LARI!!!
Tidak lucu jika aku mati disini! Aku belum menghapus riwayat browser ku!! Jika itu dilihat saat pemakaman ku tamat sudah. Sial. Aku berlari kencang menuju gerbong lainnya juga menoleh kebelakang... Pria itu hilang?
"Kenapa kau lari A.N.G.G.A!"
"Uwahh.."
Pria itu tiba-tiba tepat didepanku, aku terkejut dan jatuh kebelakang. Kenapa dia bisa ada didepanku seolah dia memakai sihir. Itu tidak masuk akal. Dia berjalan menuju kearahku.
"Sayang sekali kau akan mati hari ini. Kau adalah ancaman bagi kami! Meskipun setengah dirimu adalah bagian dari kami tapi setengah lagi adalah musuh kami. Kau adalah keberadaan yang -tabu-. Kami tidak bisa membiarkan ancaman hidup begitu saja. Selamat tinggal.
-sring-
Ancaman! Aku? Tidak pasti dia salah. Dia mengangkat pedang dari sarung pedang yang ada disisi tubuhnya. Apakah ini akhirnya. Aku menutup mataku dan menunggu .... Aku harap dikehidupan selanjutnya aku akan menjadi lebih baik, maaf ibu, aku tak belum bisa membanggakan mu!
"MATILAH!!"
-clang-
Huh suara apa itu? Aku masih hidup? Ku buka sedikit mataku dan mengintip... Itu... Wanita di toko kemarin? Dia menangkis pedang pria itu dan menyelamatkanku!
"Maaf aku terlambat menyadari nya! Kau diam dan tunggu aku. Angga benar? Duduklah manis dan tunggu aku."
"Kau wanita sialan braninya, menggangguku (Dark Lord) akan membunuhmu karena ini!"
"Pengecut itu? Silahkan datang jika dia berani!"
Dia menerjang ke depan pria itu pertempuran tak terhindarkan.