Setelah pertunangan, Bobby dan Nyonya Louisa keluar dari aula bersama-sama. Dia tidak berbicara dan mengikuti dari belakangnya.
"Mengapa kamu mengikuti aku?" tanya dia, mengira bahwa dia memiliki niat yang tidak sopan. "Mari kita berbincang," kata Bobby dengan tenang. Dia menyadari bahwa dia belum pernah benar-benar berbicara dengannya sebelumnya. "Jangan berharap lebih hanya karena kita bertunangan," kata dia dengan dingin, menyembunyikan wajahnya di balik kerudung. Bobby bingung.
"Saya hanya ingin berbicara," wajah Nyonya Louisa memerah. Mereka menemukan tempat yang tenang dan duduk berhadapan sambil pelayan membawa mereka makanan dan minuman. Bobby memberi isyarat agar pelayan-pelayan itu pergi.
Nyonya Louisa menatapnya, menunggu dia berbicara. Dia penasaran ingin mendengar apa yang akan dia katakan. Dia mengira bahwa dia hanya penggali emas yang menginginkan jalan mudah untuk naik tangga.