Layla memeluk Lucius, yang siap untuk berangkat ke Spanyol. Dia berpegangan kepadanya seakan-akan cengkramannya saja bisa mencegah dia untuk pergi. Lucius memeluknya hangat, tangannya mengelus punggungnya dengan ritme yang menenangkan saat mereka berbagi pelukan, tidak satupun dari mereka ingin menjadi yang pertama melepaskan pelukan.
Ketika mereka akhirnya berpisah, Lucius menggenggam wajahnya, ibu jarinya mengusap lembut pipinya, tatapannya lembut namun intens saat dia mencari tatapan matanya.
Tanpa sepatah kata pun, dia membungkuk ke bawah dan merebut bibirnya dalam ciuman yang dalam dan berkepanjangan. Layla meleleh ke dalamnya, tangannya menggeliat naik untuk beristirahat di dadanya saat dia mendekat kepadanya, dunia di sekeliling mereka memudar hingga tidak ada yang tersisa selain keakraban yang mereka bagikan.
Ciuman semakin dalam, dan mereka mendapati diri mereka tenggelam satu sama lain, enggan memutuskan koneksi ini.
