"Lihat si jalang itu! Bagaimana dia berani muncul di sini?" Ruby bergumam, menatap ke arah Orabela dengan tatapan tajam. "Dan Roderick menciumnya! Uh, aku ingin menampar mereka berdua."
"Abaikan mereka," kata Layla dengan lembut. "Nikmati saja makananmu. Aku sangat senang kamu bisa datang." Dia tersenyum hangat.
"Yah, Lucius mengirim sebuah mobil khusus untukku," jawab Ruby, mengambil sesendok es krim. "Semua orang salah memahami dia, terutama aku. Aku percaya semua gosip bodoh itu dan bahkan kuberitahu beberapa padamu."
Jantung Layla terlonjak mendengar kata-kata Ruby. Lucius telah berusaha ekstra untuk memastikan Ruby ada di sini. Ini adalah sebuah tindakan ksatria yang sejati, membuat senyum Layla semakin dalam saat dia memikirkan tentang dia.