"Mengapa kamu masih terjaga?" tanya Lucius, melangkah masuk ke kamar tidur, suaranya membawa nada penasaran. Matanya berkilat penuh hiburan. "Jangan bilang kamu menungguku seperti istri yang setia."
Layla menoleh dari tempatnya, bibirnya membentuk senyum lembut, hampir seperti rahasia. "Aku tidak bisa tidur, jadi kupikir aku akan menunggumu. Ada banyak yang ingin kubicarakan," jawabnya dengan nada halus, meski ada sesuatu di ekspresinya yang menarik perhatian Lucius. Lalu perlahan dia turun dari tempat tidur.
Lucius menanggalkan blazernya, melemparkannya ke kursi terdekat sambil melonggarkan dasinya. "Apakah kamu sudah makan malam?" tanyanya, pandangannya sebentar tertuju padanya.
Layla menggeleng, senyumnya tak sempat hilang. "Segarkan diri dan temui aku di bawah," katanya saat bergerak melewatinya, tapi sebelum dia bisa pergi, tangan Lucius terulur, dengan lembut memegang pergelangan tangannya.
