Ada seorang pria yang sedang duduk di balkon rumahnya dan terlihat sedang memandang sebuah kotak surat di depan rumah kosong yang berada tepat di depan rumahnya.
Di kotak surat itu tertulis sebuah nama Sya Luna, nama yang mengingatkan pria itu dengan seorang yang ia kenal, bahkan hingga membuatnya meneteskan air mata dan termenung melihat namanya.
pria itu pun berkata, "kapan terakhir kali aku melihatmu lagi?."
Di saat saat pria itu terdiam dan larut dengan pikirannya, tiba tiba ada yang memanggilnya dari kejahuan, "Pak jangan terdiam dengan muka yang menakutkan."
Pria itupun tersadar dan mencari sumber suara itu, ternyata yang memanggilnya adalah anak anak yang sedang berjalan pulang, saat pria itu mau menghampirinya dan bertanya, anak itu pun lari ketakutan seolah ia melihat seorang hantu di siang bolong.
Pria itu pun terheran dengan apa yang terjadi, akhirnyadia memutuskan untuk pergi membeli sesuatu di supermarket.
Setibanya di supermarket dia hanya bisa membeli sebuah makanan kaleng 2 buah dan roti 3 buah, dia tampak tidak memiliki uang yang tersisa.
Setelah ia membayar apa yang dia beli, tepat di depan pintu supermarket ia di hadap oleh seorang wanita yang tampak kusam namun memiliki baju yang terhitung bagus.
Wanita itupun berkata, "Selamat siang JK. Piero, ada beberapa pertanyaan dan hal yang ingin ku bicarakan dengan mu!." Ucap wanita tersebut dengan tagan berada di pinggul dan ekpresi marah. "Dan bisakah kau bawa aku ke rumah mu?."
Pria itu yang ternyata bearnama Piero pun mengabaikan wanita tersebut, karena dia mengira wanita tersebut adalah seseorang yang di campakan oleh kekasihnya saat berkencan di sekitar situ.
"Kau mau pergi kemana!!!" Teriak wanita itu memanggil Piero dengan sebutan Ayah nya Sya, panggilan itupun membuat Piero terdiam dan berbalik badan dan menatapnya dari jauh dengan ekpresi marah.
Wanita itu pun merasa takut karena di lihat dangan cara seperti itu, tapi dia masih menghampiri Piero dan berkata, "Apakah sudah melupaka masalalu mu?!!!."
"Aku tidak tau siapa kamu, darimana kamu, tapi bisakah kau jangan memanggil ku dengan panggilan seperti itu?!, Aku tidak pantas untuk di panggil seperti itu!!" Ucap Piero kepada wanita itu dengan memegang tangan wanita itu dengan kuat, wanita itu pun berteriak kesakitan.
Tepat setelahnya penjaga supermarket keluar dan melihat ada apa yang terjadi, di sini pun Piero langsung meminta maaf kepada wanita itu dan meninggalkannya bersama penjaga supermarket, wanita tersebut hanya bisa menatapnya.
Beberapa menit berlalu, Piero sudah berada di rumahnya dan sedang mau menyiapkan makanan yang dia beli saat di supermarket, namun beberapa saat kemudian ada yang mengetok pintu depan, dia pun berjalan ke pintu depan dan membukanya, dan dia mendapati wanita itu lah yang mengetuk pintunya.
"Cobalah dengarkan aku sebentar aja..." Ucap wanita itu dengan ekspresi seperti anak anjing yang kelaparan, dan sesaat itu pun terdengar suara perut dari wanita itu, dia pun merasa malu dan memegang perutnya.
Piero pun menghela nafas dan mempersilahkan wanita itu memasuki rumahnya, setelah di dalam wanita itu mencoba memperkenalkannya sedangkan Piero menyajikan maknan kaleng yang sudah ia beli, sembari berkata "untungya aku membeli 2 makanan kaleng, walau uang ku benar benar habis."
Wanita itu meminta maaf karena harus meminta mankanan kepada Piero, Piero tidak mempermasalahkan hal itu dan menyuruh Wanita itu untuk memoperkenalkan diri saja.
"Maaf jika baru, sekarang memperkenalkan diri sekarang, namaku Alice, aku di buang oleh ibu ku di sekitar sini 1 hari yang lalu, karena ibuku lebih mementingkan suami barunya." Ucapnya dengan ekspresi kosong.
"Aku tidak terlalu paham mengenai situasimu, yang terpenting cobalah untuk makan terlebih dahulu.." Ucap Piero dengan senyuman yang terlihat seperti di buat buat olehnya.
"Makasih."
Mereka pun makan bersama walau hanya ada roti, sarden kaleng, dan nasi yang bahkan bisa di bilang tidak bisa untuk memenuhi rasa lapar mereka.
Setelah mereka menyelesaikan makanannya, Alice pun bertanya kepada Piero, "Kenapa kamu mau menerimaku dan memberi ku makan, yang bahkan makanan nya hanya untuk satu porsi tapi kamu membaginya kepdaku?."
"Aku mengetahui kau siapa, dan mungkin ini adalah balasan ku untuk dosa dosa yang telah aku lakukan selama ini." Ucap nya dengan senyuman yang tulus dari dalam hatinya.
Lalu Alice bertanya lagi, "Apakah hanya alasan itu kamu menerimaku?." Lalu Piero pun menjawab bahwa ia tidak selamanya menerimanya kecuali Alice bisa mencari pekerjaannya sendiri dan mendapatkan uangnya sendiri.
Alice menatap Piero dengan tatapan yang berkaca kaca, ia merasa yang ada di depannya seolah olah adalah ayahnya sendiri.
Dari sini pertemuan sesingkat ini melahirkan sebuah hubungan yang tak di sadari satu sama lain, namun mereka punmencoba keluar dan mencari pekerjaan yang ada di sekitar wilayah itu, hingga malam pun tiba.
Semua kejadian di hari ini menjadi lembaran pertama ku.
-Piero
À suivre...