Chereads / The Heavens Land / Chapter 01: Qin Yun

The Heavens Land

🇮🇩Reversed_The_Fool
  • 14
    chs / week
  • --
    NOT RATINGS
  • 82
    Views
Synopsis

Chapter 01: Qin Yun

Eastern Sea Continent, Sun and Moon Empire, pedesaan kecil di dekat Kota Lenghu, dan di sebuah bukit sepi yang dipenuhi oleh hutan lebat.

Di pinggiran bukti yang curam, seorang anak laki-laki duduk bersila menghadap kearah cahaya mentari senja, dia memejamkan matanya dengan tenang dan terlihat pancaran transparan disekitarnya.

Tidak lama ketika cahaya mentari senja berhenti menyinari tubuhnya, anak laki-laki itu membuka matanya yang sedikit keunguan, lalu dia tersenyum masam saat dia melihat pada tangannya.

"Benar-benar dunia yang berbeda, Teknik Beladiri yang aku pelajari dulu ternyata memiliki efek bersifat metafisik, tapi entah mengapa aku tidak bisa membuat kekuatan tak kasat mata itu berkumpul, mungkin ada persyaratan tertentu untuk dapat mengaksesnya?" Anak laki-laki itu bergumam dengan ekspresi rumit, dia memainkan rambutnya dan berakhir menyerang karena tidak mendapatkan apapun.

Setelah selesai dengan kegiatannya di puncak bukti, anak laki-laki itu berlari dengan momentum lembut, terkadang dia akan menghindari dan melompati rintangan yang terlihat didepan matanya. Meskipun terlihat seperti anak-anak berusia sekitar enam atau tujuh tahun, gerakan dan momentum kekuatan pada tubuhnya setara dengan pria dewasa, walaupun terkadang akan terlihat gerakan yang terasa cacat seolah-olah dia tidak cocok dengan kondisi tubuhnya.

'Huff... aku harus cepat, ibu akan marah jika aku terlambat lagi.' Anak laki-laki menjadi sedikit gugup ketika memikirkan bayangan amarah ibunya, menarik nafas sebentar dan segera mempercepat langkahnya.

Selama perjalanan pulang, area hutan yang di lalui olehnya dipenuhi oleh keheningan, dan terlihat beberapa mahluk misterius yang terkadang menatap kearah anak itu sebelum mengabaikannya.

Dalam hitungan kurang dari satu jam, anak laki-laki itu tiba di sebuah rumah kayu sederhana, dia melirik sejenak ke lingkungan sekitarnya yang damai dan tenang, yang menjadi pemandangan utama di lingkungan pedesaan.

Tok! Tok! Tok!

"Aku pulang." Anak laki-laki itu mengetuk pintu, dan segera masuk dengan ekspresi rumit.

Ketika memasuk rumah, dia menjaga langkahnya dengan hati-hati. Saat ingin memasuk kamar mandi, dia melihat sosok pria muda dengan rambut hitam sebahu yang nampak membaca sesuatu, dia duduk dengan tenang di meja makan dan bersikap tenang.

Lalu secara mengejutkan pria muda itu melirik kearah anak laki-laki itu yang terlihat sedang mengendap-endap sambil tersenyum, "Oh? Qin Yun, kau akhirnya pulang juga."

"!!!" Anak laki-laki yang bernama Qin Yun itu terkejut, dia memberi isyarat dengan jari telunjuknya agar dia diam.

Bam!

"Apa?! Qin Yun sudah pulang?" Tidak lama setelahnya suara seorang wanita dewasa yang terkesan keras terdengar.

"Maafkan aku ibu, aku ingin segera mandi dan berisitirahat!" Qin Yun segera menjadi gugup dan takut, sehingga dia buru-buru pergi ke kamar mandi.

"Qin Yun!" Suara wanita itu terdengar lagi dan terasa lebih marah.

-

-

Setelah membersihkan diri dengan mandi, Qin Yun yang berusaha untuk menghindari amarah ibunya hanya bisa menunduk putus asa, di meja makan yang sama dia dapat merasakan tatapan tajam menusuk yang dipenuhi oleh perasaan gelap.

"Ini sudah yang kesembilan kalinya kau pulang terlambat, dan dari auramu, kau lagi-lagi berkeliaran di hutan terlarang, bukan?" Wanita muda yang sebelumnya meneriaki Qin Yun berbicara dengan nada yang sangat dingin, tetapi ada perasaan penuh keperdulian dari suaranya.

Saat dilihat lebih jauh, wanita muda itu sangat cantik dengan rambut kecoklatan, pupil matanya yang berwarna hijau sebening kristal dipenuhi oleh kelembutan, tetapi tatapan mata wanita itu sangat tajam saat dia memelototi Qin Yun.

"A-Aku hanya berkeliaran di pinggirannya saja, lagi pula aku tidak bertemu Spirit Beast apapun dan aku biasanya langsung kabur jika menemukan pergerakan mencurigakan." Qin Yun memainkan jarinya dengan gugup ketika dia berusaha menghindari kontak mata dengan ibunya.

"Qin Yun!"

Bam!

Ibu Qin Yun menjadi marah ketika penampilan yang lembut darinya berubah dalam sekejap, dia menghantam meja dengan keras untuk menunjukkan betapa marahnya dia.

Qin Yun hanya bisa terkejut dan merinding karena amarah ibunya, dia tidak melawan atau menunjukkan pemberontakan, dia hanya bisa menunduk kepalanya dengan putus asa.

"M-Ming'er sudahlah, dia sepertinya memiliki tujuan yang jelas, lagi pula dia sekarang sudah berusia tujuh tahun, dan besok akan menjadi momen penting untuknya, jadi mungkin dia menjadi gugup dan mencoba melakukan sesuatu yang mungkin terpicu oleh bakatnya." Pria muda yang merupakan ayah Qin Yun buru-buru menenangkan amarah istrinya yang meledak-ledak.

"Hah? Kau ingin membela anak kita setelah dia melakukan sesuatu yang berbahaya? Kau ingin aku membuatmu berlutut di papan pencucian?" Ibu Qin Yun dengan dingin membalas ketika dia memelototi suaminya dengan marah.

'Dasar ayah, apakah kau tidak bisa menggunakan kata-kata yang lebih baik untuk membela ku?' Qin Yun memasang ekspresi pahit ketika ayahnya justru membuat kemarahan ibunya semakin memuncak.

"A-Aku minta maaf, ibu. Entah mengapa, selama beberapa hari ini aku merasa ada ketertarikan aneh, selain itu aku selalu merasakan adanya hembusan dan gelombang aneh disekitar ku, dan ketika aku sempat melihat seekor Spirit Beast, aku dapat melihat gelombang aneh yang sama denganku." Qin Yun menjelaskan dengan suara gugup dan sedikit terasa putus asa.

"G-Gelombang aneh?" Ayah dan Ibu Qin Yun seketika bingung, ekspresi mereka menjadi sedikit serius ketika mereka berdua sedang menemukan sesuatu.

"Sayang... apakah menurutmu Yun'er kita sudah membuka Indera Roh miliknya sebelum upacara kebangkitan?" Ibu Qin Yun menjadi sedikit gugup dan secara mengejutkan kemarahannya menghilang, kini di gantikan oleh rasa khawatir.

"Itu mungkin terjadi, ingatlah situasi kita tidak normal dan dunia ini menganggap kita sebagai pengunjung, tapi saat kamu melahirkan Qin Yun, dia di lahirkan disini, jadi mungkin akan semacam mutasi terhadap dasar kekuatannya." Ayah Qin Yun berbicara dengan sedikit keyakinan dan keraguan.

Pembicaraan mereka berdua tidak dapat didengar oleh Qin Yun, tetapi anak laki-laki itu diam-diam menghela nafas lega ketika dia juga berusaha menahan senyumnya.

'Sialan untung aku cukup sering menonton film drama, jadi aku bisa sedikit berakting untuk menghindari kemarahan ibu. Pengetahuan dari kehidupan sebelumnya masih berguna disini, aku harap ibu dapat benar-benar melupakan kemarahannya.' Qin Yun berfikir dalam hatinya ketika dia masih takut menatap kearah ibunya.

Dua orang, pria muda dan wanita muda di hadapan Qin Yun saat ini adalah orangtuanya, Qin Huang dan Sheng Ming. Hal inilah yang membuat Qin Yun yang terlahir unik tidak bisa melakukan apapun dihadapan kemarahan kedua orangtuanya, terutama saat ibunya marah.

'Rasanya aku tidak pernah bosan dengan kehidupan ini, cinta dan kasih sayang dari perasaan murni benar-benar tidak tergantikan, aku sangat ingin menjaga keadaan ini tetap bertahan selamanya.' Qin Yun dipenuhi oleh perasaan hangat ketika melihat kedua orangtuanya yang sedang berdiskusi.