Chereads / The Heavens Land / Chapter 3 - Chapter 04: Kebangkitan Martial Spirit

Chapter 3 - Chapter 04: Kebangkitan Martial Spirit

Upacara Kebangkitan terus berlanjut, terlepas dari betapa unik dan anehnya Martial Spirit yang dibangkitkan oleh anak-anak yang ada, apa yang menjadi fokus orang-orang adalah level Spirit Essence yang muncul setelah kebangkitan.

Dalam pembangkitan Martial Spirit, setiap orang akan memiliki level Spirit Essence bawaan mereka, dan sesuai dengan tingkat pertama sistem kultivasi Martial Spirit, mereka yang sudah mengalami kebangkitan akan langsung memasuki level pertama dalam kultivasi yaitu, Spirit Refinement, yang terbagi dari level satu sampai sepuluh.

Jadi bakat dan kemampuan dari anak-anak yang membangkitkan Martial Spirit di ukur sejauh mana Spirit Essence bawaan mereka muncul.

Dari awal sampai sekarang, kebanyakan anak-anak yang membangkitkan Martial Spirit hanya mampu mencapai level satu atau jarang-jarang level dua dalam level Spirit Refinement, dan ini menunjukkan betapa kurangnya bakat mereka terlepas dari jenis Martial Spirit yang dibangkitkan.

Walaupun memang Feng Wu juga memperhatikan setiap Martial Spirit yang dibangkitkan, mungkin karena tingkat keunikan tertentu dapat di toleransi oleh orang dari sebuah organisasi besar sepertinya.

'Kain, Rumput Sungai, Tongkat Kayu, apa berikutnya akan menjadi lebih aneh saat aku membangkitkan Martial Spirit?' Qin Yun menjadi gugup ketika banyak pikiran melintas.

Meskipun dia sudah siap menerima Martial Spirit apapun yang akan bangkit padanya, sebenarnya karena Martial Spirit sangat menentukan masa depannya dia menjadi gugup.

Sekarang, dia hanya bisa berharap agar Martial Spirit-nya tidak aneh dan bisa membawanya untuk berkultivasi, setidaknya dia ingin menjamin masa depan dan keuangannya agar dapat hidup layak.

Qin Yun bukanlah orang yang ambisius, jika situasi memang tidak mendukung, dia lebih suka menyerah dan mencari hal atau jalan lain untuk di kerjakan.

"Baiklah bocah, kau yang terakhir. Sama seperti bocah lainnya yang sudah kau lihat, lakukan sama seperti mereka, paham?" Feng Wu dengan wajah lesu memberi instruksi.

"Ya." Qin Yun menjawab dengan suara rendah, dia tidak peduli dengan tingkat Feng Wu dan lebih berharap agar Martial Spirit-nya tidak aneh.

Sringg!

Ketika upacara kebangkitan di mulai, Qin Yun yang sudah menutup matanya merasakan ada percikan aneh dalam dirinya. Perasaan familiar yang akhir-akhir ini dirasakan olehnya menjadi semakin jelas, tubuhnya secara insting membuat aliran kekuatan itu dan mengaturnya.

Meskipun dalam keadaan mata tertutup, dia dapat merasakan titik-titik kecil seperti embun pagi berwarna biru disekitarnya, dan secara bertahap perasaan akrab tertentu seolah-olah dia sudah beradaptasi dengan bentuk kekuatan baru yang telah ia rasakan.

Nginggg!

Namun secara tiba-tiba, Qin Yun merasa dua aliran kekuatan misterius yang terpicu dalam tubuhnya, dia tidak tau apa itu karena setelah muncul kekuatan tersebut terlihat seolah-olah menghilang, satu-satunya yang dia ingat adalah bentuk aliran energi berwarna hijau dan ungu yang saling bertentangan sebelum hancur atau menghilang.

Meskipun itu membuat pikiran Qin Yun terganggu, dia secara insting membuka matanya dan mirip dengan kejadian yang dialami oleh anak-anak lainnya, dia mengangkat tangannya dan cahaya putih lembut terbentuk diantara kedua tangannya.

Anehnya tidak seperti kebanyakan Martial Spirit yang dibangkitkan akan menampilkan wujudnya, apa yang Qin Yun dapatkan hanyalah sebuah kekosongan, tetapi untaian cahaya putih melayang-layang disekitar sembari membawa aliran Spirit Essence.

"Ini... apa yang terjadi? Apakah aku gagal membangkitkan Martial Spirit?" Qin Yun bingung dan sedikit tegang dengan situasi yang ia alami.

"Sepertinya aku mendapatkan kasus langka ini lagi, Bocah! Entah aku bisa mengatakan kau sial atau beruntung, tapi situasi Martial Spirit mu cukup unik." Feng Wu berbicara setelah mengamati situasi Qin Yun sebentar dan memberikan komentar.

"Unik?"

"Benar sangat unik, Martial Spirit mu telah bangkit tetapi kondisinya bisa dikatakan setengah jadi atau dalam keadaan kosong, jadi meskipun kau dapat mengakses kekuatan Spirit Essence dan dapat berkultivasi, kau tidak mendapatkan atribut atau keunggulan apapun, karena Martial Spirit mu adalah Newborn Spirit (Roh Barulahir)." Feng Wu menjelaskan dengan cara yang sederhana, dan terlihat dia sedikit menundukkan minat atas kondisi Qin Yun.

"Newborn Spirit rupanya, tapi meskipun begitu bukankah Martial Spirit ku bisa dianggap cacat?" Qin Yun sedikit gugup karena dia memikirkan beberapa kondisi dari Martial Spirit-nya.

"Sebenarnya tidak juga, tapi aku tidak bisa menjelaskannya dengan benar disini, kau bisa mencari sendiri informasi tentang Newborn Spirit ini, meskipun dianggap sangat langka tapi informasinya telah tersebar cukup banyak."

"Baiklah, jadi aku bisa pergi sekarang?" Qin Yun tidak ingin melanjutkannya lagi atau dia akan membuat pria besar ini marah.

"Ya kau bisa pergi." Feng Wu tidak begitu peduli dan mengizinkan Qin Yun untuk pulang, meskipun samar dia juga menunjukkan ekspresi penuh kekecewaan.

'Sayang sekali Spirit Essence bawaannya hanya berada di level satu Spirit Refinement, jika setidaknya berada di level lima aku bisa membawanya ke Battle Soul Hall.'

-

-

Disaat yang sama Qin Yun yang sudah keluar dari balai desa mendekati ayahnya, dan sambil berjalan pulang dia menjelaskan tentang Martial Spirit yang dibangkitkan olehnya.

"Ayah... menurutmu apakah aku memiliki masa depan? Newborn Spirit dianggap sebagai kasus langka, tetapi itu tidak berakhir baik karena tidak ada satupun hal yang aku dapatkan, bahkan Spirit Essence bawaan ku hanya ada di level Spirit Refinement tingkat satu." Qin Yun mengungkapkan kekecewaan dan rasa gelisahnya yang sudah dia tahan.

Meskipun masih ada harapan, Qin Yun dari kehidupan sebelumnya tidak menyukai situasi yang gantung, dia lebih suka langsung menghadapi kenyataan daripada harus menghadapi dilema atas harapan yang tidak pasti.

Qin Huang dapat merasakan kekecewaan putranya, meskipun Qin Yun terlahir dengan kecerdasan dan kedewasaan yang tumbuh sangat cepat, pada akhirnya di mata Qin Huang sebagai ayahnya, Qin Yun pada akhirnya hanyalah anak-anak yang memiliki harapan di hatinya.

"Jangan berkecil hati, lagi pula jika memang ada harapan kenapa tidak di coba? Meskipun sedikit, ayah sedikit memahami tentang kondisi Martial Spirit mu itu, jadi setelah pulang ayo kita bahas ini bersama dengan ibumu, oke?" Qin Huang menghibur putranya yang memegang tangannya erat-erat.

"... Em, tapi ayah, entah apa yang terjadi padaku di masa depan, aku akan menerimanya, aku hanya akan terus berusaha agar bisa hidup dengan baik," ucap Qin Yun dengan suara yang mendalam dan dipenuhi oleh perasaan menerima segala.

"...." Qin Huang terdiam, dia tanpa sadar mengatupkan giginya sambil menunjukkan kilatan ekspresi putus asa sejenak.

Namun di sisi lain, Qin Yun nampak ingin membicarakan sesuatu, tetapi karena sedang berada di luar dia tidak melanjutkannya, meskipun hari ini mengecewakan hatinya tetap hangat ketika dia memegang tangan ayahnya.