```
"Bukan karena dia marah kamu memarahinya; dia marah karena kamu memukuli kakak tampannya seperti itu," tambah Ruo Lan.
"..." Hao Jian tersenyum canggung, "Gadis bodoh, apa yang bagus dari Murong Chengkong? Dia memang tampan tapi tidak berguna. Aku hanya sedikit mendorongnya beberapa kali, dan dia jadi seperti itu. Bagaimana bisa seorang pria seperti itu memberikan rasa aman kepada wanita? Tongtong, kamu setuju kan?"
"Jadi kakak tampan itu namanya Murong Chengkong, yay, akhirnya aku tahu namanya!" Tongtong bersorak.
Hehe... Hahaha...
Hao Jian mengeluarkan senyum lebih buruk daripada tangisan. Sepertinya lain kali dia bertemu Murong Chengkong, dia harus melakukan pertukaran seni bela diri yang serius dengannya.
Tiba-tiba, ponsel Hao Jian berbunyi; itu adalah panggilan dari Old Zhang.
"Halo, Old Zhang, ada apa?"
"Hao Jian, di mana kamu?" Di ujung sana, suara Old Zhang bergetar penuh air mata.
Hao Jian terkejut, "Aku? Bukankah aku di rumah? Ada apa?"