Sepertinya dia, sama seperti dirinya sendiri, juga tidak memiliki waktu yang mudah.
"Karena hidup begitu sulit, kenapa kamu terus bertahan?" tanya Qin Bing.
"Di awal, aku masih muda dan penuh dengan keberanian, menganggap itu adalah sebuah kehormatan. Tapi sekarang, sepertinya itu tidak lebih dari sekedar kesombongan belaka," kata Hao Jian sambil menggelengkan kepala dan tersenyum.
"Kamu benar-benar kasihan," kata Qin Bing sambil menghela nafas, merasa sedih atas situasi Hao Jian. Lagipula, setiap orang adalah seorang wanita dan tahu betapa sulitnya bagi satu sama lain.
"Lupakan kata-kata tidak berguna itu, jika kamu benar-benar pikir aku kasihan, maka pesanlah beberapa piring tiram lagi!" kata Hao Jian dengan tidak tahu malu.
"Silakan makan, uangnya sudah dibayar." Qin Bing juga tertawa, terharu oleh sikap bebas peduli Hao Jian.
